Memang Ada Yahudi Yang Baik?

HUSHAIN "ABDULLAH" BIN SALAM: Rabbi yang Ahlul Jannah

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ بَكْرٍ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ سَمِعَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ بِقُدُومِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهْوَ فِي أَرْضٍ يَخْتَرِفُ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي سَائِلُكَ عَنْ ثَلَاثٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا نَبِيٌّ فَمَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ وَمَا أَوَّلُ طَعَامِ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَا يَنْزِعُ الْوَلَدُ إِلَى أَبِيهِ أَوْ إِلَى أُمِّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي بِهِنَّ جِبْرِيلُ آنِفًا قَالَ جِبْرِيلُ قَالَ نَعَمْ قَالَ ذَاكَ عَدُوُّ الْيَهُودِ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَقَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ
{ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ }
أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ مِنْ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَزِيَادَةُ كَبِدِ حُوتٍ وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الرَّجُلِ مَاءَ الْمَرْأَةِ نَزَعَ الْوَلَدَ وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الْمَرْأَةِ نَزَعَتْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ قَوْمٌ بُهُتٌ وَإِنَّهُمْ إِنْ يَعْلَمُوا بِإِسْلَامِي قَبْلَ أَنْ تَسْأَلَهُمْ يَبْهَتُونِي فَجَاءَتْ الْيَهُودُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ رَجُلٍ عَبْدُ اللَّهِ فِيكُمْ قَالُوا خَيْرُنَا وَابْنُ خَيْرِنَا وَسَيِّدُنَا وَابْنُ سَيِّدِنَا قَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَسْلَمَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ فَقَالُوا أَعَاذَهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ فَخَرَجَ عَبْدُ اللَّهِ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَقَالُوا شَرُّنَا وَابْنُ شَرِّنَا وَانْتَقَصُوهُ قَالَ فَهَذَا الَّذِي كُنْتُ أَخَافُ يَا رَسُولَ اللَّهِ



Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Munir dia mendengar 'Abdullah bin Bakr Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Anas dia berkata; 
'Abdullah bin Salam mendengar kedatangan Rasulullah SAW. Maka ia langsung menemui Nabi seraya berkata; "Wahai Rasulullah, aku bertanya kepadamu tentang tiga perkara tidak akan ada yang dapat menjawab kecuali seorang Nabi, Apakah yang terjadi pertama kali dari tanda-tanda hari kiamat, apa yang pertama kali dimakan oleh penduduk surga, dan dari mana seseorang dapat menyerupai bapaknya atau ibunya?" 
Maka Rasulullah SAW bersabda: "Jibril 'Alaihis Salam baru saja memberiku kabar." 
Abdullah bertanya; siapakah Jibril? 
Beliau menjawab: "Ia adalah malaikat yang sangat dimusuhi yahudi." 
Beliau bersabda: "Tanda hari kiamat yang akan terjadi pertama kali adalah api yang keluar dari timur yang akan menggiring manusia ke barat, adapun sesuatu yang pertama kali dimakan penduduk surga adalah hati ikan hiu, adapun darimana seseorang dapat menyerupai bapak atau ibunya adalah apabila air mani laki-laki dapat mendahului sel telur wanita maka akan keluar laki-laki, dan apabila sel telur wanita dapat mendahului air mani laki-laki maka akan keluar wanita." 
Kemudian Abdullah bin Salam berkata; "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah." 
Kemudian dia berkata lagi; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang yahudi itu adalah kaum yang pendusta, kalau mereka mengetahui keIslamanku mereka pasti akan menghinaku dihadapanmu. Maka utuslah seseorang agar memanggil mereka dan tanyakan kepada mereka tentang aku." 
Beliau lalu mengutus seseorang untuk memanggil mereka, lalu beliau bertanya kepada mereka: "Siapakah Abdullah bin Salam di menurut kalian?" 
Mereka menjawab; "Dia adalah orang terbaik kami dan anak dari orang terbaik dari kami, dia adalah tuan kami dan anak dari tuan kami." 
Beliau bertanya lagi: "Bagaimana menurut kalian, kalau seandainya dia masuk Islam? 
Mereka menjawab; "Mudah-mudahan Allah melindunginya dari hal itu (masuk Islam)." 
Maka Abdullah bin Salam keluar seraya mengatakan; "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." 
Lalu mereka berkata; "Dia adalah orang yang paling jelek di antara kami dan anak dari orang yang paling jelek di antara kami. -Mereka menjelek-jelekkan Abdullah bin Salam.- Setelah itu Abdullah bin Salam berkata; "Inilah yang paling aku khawatirkan." 
(Hadits Shahih Bukhari, No. 4120)


Saat Abdullah bin Salam bertemu pertama kali dengan Rasulullah saw., Rasulullah saw. bertanya kepadanya: "Siapakah namamu?", ia menjawab: "Saya adalah Hushain bin Salam", kemudian Rasulullah saw. bersabda: "Bukan! Namamu adalah Abdullah bin Salam". Semenjak itulah ia sering dipanggil Abdullah bin Salam (Ibnu Salam).
Siapakah sebenarnya Ibnu Salam itu? Yang sering disebut-sebut Rasulullah saw. sebagai salah satu dari sahabat  yang telah dijanjikan menjadi penduduk surga.

Pada masa hijrah Rasulullah saw., ia merupakan awalun Yahudi Madinah yang masuk Islam dan Rasulullah saw. mengganti namanya menjadi Ibnu Salam. Pasca masuk Islam, intelektualitas teologi Ibnu Salam menjadi andalan kaum muslimin dalam mendakwahkan Islam kepada kaum Yahudi, termasuk yang memenuhi ajakannya adalah anak dan istrinya, Khalidah sang bibi, dan Salamah sang kemenakan.
Berikut salah satu cuplikan asbab an-nuzul surah al-Baqarah 130 dalam al-Qur’an yang menggambarkan intelektualitas teologi Ibnu Salam dalam berda’wah kepada kaumnya:
Diriwayatkan dari Ibnu Uyainah bahwa Ibnu Salam mengajak dua anak saudaranya, Salamah dan Muhajir untuk masuk Islam dengan berkata: "Kamu berdua telah mengetahui, sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman di dalam Taurat, bahwa Ia akan mengutus dari keturunan Ismail, seorang Nabi bernama Mehmedhym (Ahmad). Barangsiapa yang beriman kepadanya, ia telah mendapat petunjuk dan bimbingan, dan barangsiapa yang tidak iman kepadanya, akan dilaknat". Maka masuk Islamlah Salamah, akan tetapi Muhajir menolak. Maka turunlah al-Baqarah 130.
Mungkin terlalu banyak untuk mengupas biografi Abdullah bin Salam untuk diuraikan di sini, dan lebih lanjut perihal sahabat Rasulullah saw. yang satu ini dapat ditelaah dalam tafsir dan asbabun nuzul surah al-Baqarah 97 dan 130, ar-Ra’d 36, al-‘Ankabuut 47, dan al-Ahqaaf 10, karena memang Abdullah bin Salam termasuk juga dari kalangan sahabat yang diabadikan dalam al-Qur’an.
Yang pasti, Ibnu Salam merupakan icon dari sosok Yahudi yang mengetahui lebih dalam perihal akan ramalan akan datangnya Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. berdasarkan yang tersurat dan tersirat dalam kitab-kitab Yahudi.

MUKHAIRIQ: Sebaik-baiknya Yahudi
Mukhairiq adalah salah satu tokoh Yahudi dari Bani Tsa’labah yang ikut berperang dengan Rasulullah saw. di perang Uhud. Ibnu Hisyam mengungkapkan bahwa Mukhairiq sebenarnya adalah seorang Uskup atau Rabbi Besar Yahudi Yatsrib, ahli teologi dan ahli kitab, serta kaya raya karena punya banyak perkebunan Kurma.
Kebetulan saat itu peperangan Uhud terjadi pada hari Sabtu (Sabbath) yang bagi Yahudi adalah hari pelarangan beraktifitas apalagi berperang, sehingga kebanyakan Yahudi tidak ikut berperang bersama Rasulullah saw. melawan Musyrikin Quraisy. (sesuai perjanjian yang ada pada Piagam Madinah, Orang-orang islam dan orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah akan saling membantu dalam peperangan bila salah satu dari mereka diserang musuh dari luar Madinah)
Mukhairiq menentang keputusan kaumnya dengan dalih bahwa mereka sudah terikat perjanjian dalam Piagam Madinah yang telah disepakati bersama-sama dengan Rasulullah saw. sehingga larangan hari Sabtu menjadi gugur. Salah satu cuplikan yang menggambarkan intelektual teologi dan ahli kitab, Mukhairiq, yaitu Ibnu Hisyam mengungkapkan bahwa di hadapan kaumnya, Mukhairiq sempat berwasiat:
"Hai orang-orang Yahudi, demi Allah, sesungguhnya kalian pasti mengetahui bahwa kemenangan Muhammad atas kalian adalah pasti benar", orang-orang Yahudi itu lalu menjawab: "Sesungguhnya sekarang adalah hari Sabbath". Kemudian Mukhairiq kembali menegaskan: "Tidak ada hari Sabbath bagi kalian!". Setelah itu Mukhairiq pergi menemui Rasulullah saw. dan di hadapan para sahabat-sahabat Rasulullah saw. dan beberapa sejawat Mukhairiq, ia berwasiat: "Jika aku terbunuh pada hari ini, seluruh kekayaanku aku serahkan kepada Muhammad. Ia bebas untuk mengelolanya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah kepadanya".
Dalam Perang Uhud, Mukhairiq tewas terbunuh, dan sesuai wasiatnya, Rasulullah saw. kemudian menahan semua harta kekayaan Mukhairiq. Ibnu Hisyam kemudian menceritakan bahwa semua sedekah Rasulullah saw. saat di Madinah, semuanya berasal dari warisan pemberian Mukhairiq kepada Rasulullah saw.
Mukhairiq merupakan icon sosok Yahudi yang paham benar dengan Islam, hanya saja baik Ibnu Hisyam dan Ibnu Ishak serta Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfury sendiri dalam bukunya tidak menyebutkan apakah Mukhairiq sempat masuk Islam atau tidak menjelang kematiannya. Yang pasti pasca perang Uhud ketika jenasah Mukhairiq ditemukan dan dilaporkan Rasulullah saw, di situlah muncul sabda Rasulullah saw. yang fenomenal tersebut, “Sesungguhnya Mukhairiq adalah sebaik-baiknya Yahudi”.
IBNU AL-HAYYABAN: Merindukan Nabi Namun Tak Pernah Bertemu Nabi
Ibnu Hisyam dan Ibnu Ishak menyinggung pula tentang sosok Ibnu al-Hayyaban, seorang Yahudi yang alim, imigran dari Syam yang kemudian menetap di Madinah.
Kisahnya bersumber dari keturunan Bani Quraidzah di Madinah yang suatu saat dikunjungi oleh Bani Hadl. Dari Bani Hadl inilah terungkap bahwa Ibnu al-Hayyaban adalah seorang Yahudi alim yang datang kepada Bani Hadl kemudian menetap bersama mereka hingga meninggal.
Selama ia tinggal bersama mereka, Ibnu al-Hayyaban sering dimintai pertolongan untuk memohonkan hujan di saat Bani Hadl sedang dilanda kekeringan.
Namun suatu saat ketika ia dimintai pertolongan, kali ini ia menolak, "Tidak, demi Allah, aku tidak mau melakukannya hingga kalian mengeluarkan sedekah di tempat kalian keluar sebanyak satu sha’ kurma atau dua mud gandum".
Setelah Bani Hadl bersedekah, Ibnu al-Hayyaban kemudian bermunajat dan belum lagi ia beranjak dari tempatnya, terlihat mendung yang mulai menurunkan hujan. Sekalipun hujan telah turun, Ibnu al-Hayyaban mengulangi munajatnya hingga saat yang ketiga kali ia pun meninggal. Sesaat sebelum meninggal, Ibnu al-Hayyaban berkata kepada Bani Hadl:
Hai orang-orang Yahudi, tahukah kamu aku diusir dari negeri roti dan minuman keras kemudian datang ke negeri yang sedang kelaparan dan menderita? Ketahuilah sesungguhnya kedatanganku ke negeri ini untuk menunggu seorang Nabi yang sudah dekat kedatangannya dan negeri ini adalah tempat hijrahnya. Aku sangat berharap ia diutus selagi aku masih hidup, hingga aku mengikutinya karena sesungguhnya masa kemunculannya telah dekat dengan kalian.
Penantian panjang Ibnu al-Hayyaban berakhir tanpa sempat bertemu dengan baginda Rasulullah saw., karena ia meninggal dua tahun sebelum munculnya Islam di Mekah.
SOSOK YAHUDI LAINNYA
Masih banyak sosok-sosok Yahudi lainnya yang terjun dalam khasanah Islam dan tidak sedikit pula dari mereka pada akhirnya memilih masuk Islam:
  • Abu al-Hasan Ali ibnu Sahl Rabban at-Tabari (838-870 m), seorang Qodi (hakim), ilmuwan, ahli medik dan psikolog. Ia adalah pelopor dari penulisan ensiklopedia medik dan pionir dari ilmu pediatrik dalam kajian tumbuh kembang anak. Selain itu ia pun sangat mahir berbahasa Ibrani, Aramaic dan Latin Yunani, sehingga banyak dari karya tulisnya telah diterjamahkan ke dalam bahasa-bahasa tersebut, seperti kitab Firdaus al-Hikmah (al-Kunnash) yang berisikan ilmu pengetahuan tentang medik, kemudian kitab Hafzh al-Sihhah (Kesehatan Tubuh), ar-Ruqa (tentang ruqyah), al-Hijamah (bedah bekam), dan Tartib al-‘Ardhiyah (Diet Nutrisi). Abu al-Hasan terlahir sebagai Yahudi di kota Tabaristan yang kemudian masuk Islam di masa Abbasiah, khalifah al-Mu’tasim. Kelak muncul dari salah satu muridnya yang justru melebihi prestasi Abu al-Hasan, yaitu Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya ar-Razi (Rhazes).

  • Rabbi Moshe ben Maimon disingkat Rambam atau yang lebih dikenal lagi dengan Moses Maimonides (1135-1204 m), adalah seorang Rabbi Yahudi, ilmuwan dan ahli filsafat. Ia dilahirkan dalam lingkungan keluarga Yahudi yang waktu itu adalah masa kekhalifahan Islam di Andalusia yang terkenal sebagai masa-masa keemasan Yahudi. Sekalipun ia tidak masuk Islam, namun Maimonides banyak mempelajari ilmu-ilmu Islam terutama Tasawuf hingga kelak pemikiran filsafatnya sangat dipengaruhi oleh Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan Imam al-Ghazali. Ia menjadi satu-satunya Yahudi yang punya pengaruh kuat dalam alam pemikiran filsafat dunia barat setelah ia terkenal telah mengkritik tajam ajaran Aristoteles hingga mengubah pandangan dunia barat dari padanya. Pengaruhnya pada dunia Yahudi adalah saat ia merumuskan 13 Prinsip Keimanan Yahudi (13 Principles of Jewish faith) yang terkenal hingga sekarang terutama kalangan Yahudi Orthodox yang telah memasukkannya dalam Siddur (buku doa Yahudi). Selain itu ia pun menyusun kitab Guide for the Perplexed, sebuah kitab yang banyak mengkoreksi Torah Mishnah.

  • Di jaman kekuasaan dinasti Hulagu Khan Mongol, yaitu di era antara kaisar Mahmud Ghazan, Muhammad Khodabandeh (Oljeitu), hingga Abu Sa'id dan Ali Shah, dikenal Rashid ad-Din Hamadani (1247-1318 m), seorang ilmuwan dan antropologi Yahudi dari Hamadan Persia. Rashid ad-Din masuk Islam pada umur 30 tahun , dan di kemudian hari salah satu karya besarnya adalah Jami’ at-Tawarikh (Compendium of Chronicles), sebuah ensiklopedi sejarah yang mengulas sejarah manusia dari Nabi Adam as hingga dinasti Mongol di jamannya. Karya terakhirnya yang mulai dicetak dalam multibahasa adalah Jami’ at-Tasanif ar-Rashidi (The Collected Works of Rashid), yaitu sebuah kumpulan hasil karya-karyanya. Dari karya-karyanya tersebut ia pun digelari dengan beberapa nama seperti Rashid ad-Din Fadhlullah Hamadani atau Rashid ad-Din Tabib.

  • Di jaman khalifah Sultan Mehmed IV, dikenal pula Sabbatai Zevi (Shatz Tzvi) (1626-1676 m), seorang Rabbi Yahudi Messianic yang juga mempraktikkan Kabbala. Sabbatai Zevi kemudian masuk Islam di jaman khalifah Sultan Mehmed IV, perpindahannya menjadi muslim menjadi sumber pergolakan dalam kalangan Yahudi Messianic dan gerakan yang justru didirkannya sendiri, Yahudi Sabbatea.
Icon Yahudi Pro Islam di jaman modern saat ini yang punya visi hampir sama dengan, Ibnu Salam dan Mukhairiq di antaranya:
Neturei Karta, kelompok Yahudi Anti Zionis, yang bagi kalangan Zionis Israel terkenal sebagai salah satu kelompok Yahudi Orthodox yang paling keras kepala dan paling ekstrim menentang Zionis Israel.


NETUREI KARTA
(Courtesy of www.nkusa.org)

Lalu ada Leopold Weiss (Muhammad Assad) dulunya adalah Yahudi pemerhati Islam yang kemudian menjadi muslim dan salah karyanya yang fenomenal di dunia adalah The Road to Mecca.
Dikenal juga Uriel “Uri” Davis, Ph.D, seorang intelektual Yahudi di Israel pendiri MAIAP (Movement Against Israeli Apartheid in Palestine) dan AL-BEIT (Association for the Defense of Human Rights in Israel) yang kemudian beralih menjadi muslim dan aktif di organisasi FATAH di Ramallah Palestina.

Moses Maimonides
(Courtesy of Rainer Zenz - en.wikipedia.org)


Muhammad "Leopold Weiss" Assad
(Courtesy of www.webislam.com)


Uri Davis
(Courtesy of www.uridavis.info)
Judul Artikel Asli: Mukhairiq Adalah Sebaik-baiknya Yahudi,By: dr Hanny

No comments:

Post a Comment