Al-Hafidz adz-Dzahabi dan al-Hafidz Ibnu Asakir didalam kitabnya menceritakan bagaimana para ulama hadits membacakan takbir dan tahlil sebagai bentuk menampakkan sunnah saat ada seorang ulama lainnya wafat.
Berikut yang ditulis didalam kitab keduanya:
تُوُفِّيَ شَيْخُنَا أَبُوْ مُحَمَّدٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنِ عُثْمَانَ بْنِ الْقَاسِمِ بْنِ مَعْرُوْفِ بْنِ أَبِي نَصْرٍ رَحِمَهُ اللهُ يَوْمَ اْلأَرْبِعَاءِ الثَّانِي مِنْ جُمَادَى الْآخِرَةِ بَعْدَ الظُّهْرِ مِنْ سَنَةِ عِشْرِيْنَ وَأَرْبَعِمِائَةٍ وَدُفِنَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَلَمْ أَرَ جَنَازَةً كَانَتْ أَعْظَمَ مِنْهَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِ الْحَدِيْثِ يُهَلِّلُوْنَ وَيُكَبِّرُوْنَ وَيُظْهِرُوْنَ السُّنَّةَ وَحَضَرَ جَنَازَتَهُ جَمِيْعُ أَهْلِ الْبَلَدِ (سير أعلام النبلاء - ج 17 / ص 367 تاريخ دمشق - ج 35 / ص 103)
“Guru kami meninggal, yaitu Abu Muhammad bin Abdurrahman bin Utsman bin Qasim bin Ma’ruf bin Abi Nashr, rahimahullah, pada hari Rabu kedua bulan Jumada Akhir setelah Dzuhur, tahun 420 H, dimakamkan di hari Kamis setelah Dzuhur. Saya tidak melihat janazah yang lebih besar darinya. Di depan janazah ada banyak jamaah dari ulama Hadis, yang membaca Tahlil dan Takbir serta menampakkan sunah. Janazahnya dihadiri semua penduduk negeri” (Siyar A’lam an-Nubala 17/367 dan Tarikh Dimasyqi 35/103)
Oleh : Ustadz Muhammad Ma'ruf Khozin
No comments:
Post a Comment