Tasyabbuh - Islam dan Budaya Yang Berasal Negeri Yang Non Muslim

Islam tidak memiliki budaya, tapi mengislamkan budaya. Budaya Arab yg jahiliyah diislamkan, begitu juga dengan budaya-budaya lainnya. Tidak boleh menolak budaya bangsa lain meskipun tidak berasal negeri islam selama budaya itu tidak bertentangan dengan syari'at.
Suatu ketika Salman Alfarisi memberi saran kepada Rasulullah untuk membuat Parit dalam peristiwa Perang Ahzab. Orang-orang Arab pada saat itu sangat takjub dengan ide membuat parit itu untuk melindungi Muslimin Madinah dari kepungan sekitar 10.000 tentara kafir. Belum pernah ada dalam sejarah bangsa Arab membuat Parit/Khandaq dalam strategi perang. Ide itu muncul dari Salman Alfarisi yg berasal dari bangsa persia (bangsa kafir majusi waktu itu): Ya Rasulallah dalam peperangan kami bangsa persia membuat parit untuk berlindung dari serangan Musuh. lalu adakah Rasulullah atau para sahabat menolak ide itu karena berasal dari bangsa persia pemeluk majusi/
zoroaster?? Bahkan setelah mendengar ide tersebut Rasulullah memerintahkan dan turut serta menggali parit.
Ingat! Bahwa ide Rasulullah yang memerintahkan/menganjurkan umatnya utk Puasa Asyura' itu berasal dari Orang-orang Yahudi yg bersyukur atas diselamatkannya Nabi Musa dan Kaumnya dari kejaran Fir'aun.
Jika kami Ahlussunnah Waljama'ah menolak perayaan Valentine itu bukan karena Valentine berasal dari orang-orang Kristen tapi karena dalam perayaan Valentine selalu dibarengi dengan hal-hal yang melanggar syari'at.
Kami tidak menolak apapun yang merupakan Hasil budaya non muslim selama tidak melanggar syari'at. spt: Listrik, Telpon, Televisi, Komputer, Printer, Kamera Digital, Jalan beraspal, Mobil, Sepeda Motor, Tank, Pesawat Terbang, AK47, JET TEMPUR, SUKHOI, F16, Rudal, Kaca Mata, INTERNET, FACEBOOK, GOOGLE, YAHOO, ECOMMERCE, PAY PAL, DLL, PERAYAAN ULANG TAHUN, PERAYAAN HARI KEMERDEKAAN, DLL. (selama semua itu tidak melanggar aturan syari'at). 
 
sumber: copas dari forum diskusi tasyabbuh

No comments:

Post a Comment