Shafiyah binti Huyay, Wanita Yahudi Yang Menjadi Istri Rasulullah

Shafiyah binti Huyay ( صفية بنت حيي) adalah salah satu istri Rasulullah yang berasal dari suku Bani Nadhir. Yang mendapatkan gelar Ummul mu'minin. Ayah beliau adalah kepala suku Bani Nadhir, salah satu suku Yahudi Bani Israel yang bermukim disekitar Madinah.

Sahabat Rasulullah Anas r.a.  berkata, “Rasulullah ketika hendak menikahi Shafiyyah binti Huyay bertanya kepada beliau, ‘Adakah sesuatu yang engkau ketahui tentang diriku?’ Shafiyyah menjawab, ‘Ya Rasulullah, aku sudah mengharapkanmu sejak aku masih musyrik, dan memikirkan seandainya Allah mengabulkan keinginanku itu ketika aku sudah memeluk Islam.” Ungkapan Shafiyyah tersebut menunjukkan rasa cinta dan percayanya kepada Rasulullah dan rindunya terhadap Islam.

Shafiyyah telah mernilih Islam serta menikah dengan Nabi Muhammad ketika diberinya pilihan antara memeluk Islam dan menikah dengan beliau atau tetap dengan agamanya (yahudi) dan dibebaskan sepenuhnya. Ternyata Shafiyyah memilih untuk tetap bersama Rasulullah Muhammad.

Shafiyah memiliki kulit yang sangat putih dan memiliki paras cantik, menurut Ummu Sinan
Al-Aslamiyah, kecantikannya itu membuat cemburu istri-istri Rasulullah yang lain. Bahkan ada seorang istri Rasulullah dengan nada mengejek, mereka mengatakan bahwa mereka adalah wanita-wanita Quraisy bangsa Arab, sedangkan dirinya adalah wanita asing (Yahudi). Bahkan suatu ketika Istri Rasulullah Hafshah sampai mengeluarkan kata-kata, ”Anak seorang Yahudi” hingga menyebabkan Shafiyah menangis. Rasulullah kemudian berkata, “Sesungguhnya engkau adalah seorang putri seorang nabi (keturunan Harun) dan pamanmu (Musa) adalah seorang nabi, suamimu (Muhammad) pun juga seorang nabi lantas dengan alasan apa dia mengejekmu?” Kemudian Muhammad bersabda kepada Sayyidah Hafshah, “Takutlah kepada Allah wahai Hafshah!”

Seterusnya ketika mendengar ejekan dari istri-istri nabi yang lain maka beliau berkata, “Bagaimana bisa kalian lebih baik dariku, padahal suamiku adalah Muhammad, ayahku (leluhur) adalah Harun dan pamanku adalah Musa?”

Salah satu bukti cinta Hafshah kepada Muhammad terdapat pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Saad dalarn Thabaqat-nya tentang istri-istri Nabi yang berkumpul menjelang beliau wafat. Shafiyyah berkata, “Demi Allah, ya Nabi, aku ingin apa yang menjadi deritamu juga menjadi deritaku.” Istri-istri Rasulullah memberikan isyarat sinis satu sama lain tidak percaya pada ucapan Shafiyyah. Melihat hal itu, Rasulullah berkata, “Berkumurlah!” (kata majaz:bersihkanlah mulut dari ucapan kotor). Dengan terkejut istri-istri Rasulullah yang lain bertanya, “Dari apa?” Beliau menjawab, “Dari isyarat mata kalian terhadapnya. Demi Allah, dia adalah benar.”

Sayyidatina Shafiyyah wafat pada masa kekuasaan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Marwan bin Hakam menshalatinya, kemudian menguburkannya di Baqi’.

SALAH SATU BUKTI BAHWA RASULULLAH TIDAK MEMBENCI YAHUDI

No comments:

Post a Comment