Rasulullah bersabda: خير القرون قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم
"Sebaik-baiknya kurun adalah kurunku (Rasulullah bersama sahabat) kemudian kurun orang-orang yang mengiring/mengikuti mereka (tabi’in) kemudian yg mengiringi mereka (tabi’ tabi’in)"
Rasulullah bersabda:
أوصيكم بأصحابي ثم الذين يلونهم ثم الذين
يلونهم
mereka (tabi'in), kemudian orang-orang yang mengiringi mereka. (tabi'ittabi'in)
Kedua, Ahlussunnah Waljama'ah adalah Golongan/Kelompok Mayoritas dalam Umat Islam
Rasulullah bersabda:
ان الله لا يجمع أمتي على ضلالة , و يد الله على الجماعة , من شد شد الى النار , رواه الترمذي , زاد ابن ماجه : فاذا وقع الاختلاف , فعليك بالسواد الأعظم , مع الحق و أهله , و فى الجامع الصغير , ان الله قد أحار أمتي أن تجتمع على ضلالة
“Sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan Umatku atas kesesatan, Kekuasaan Allah berada pada Jama’ah (kelompok mayoritas). Barangsiapa yang keluar (berpisah dari jama’ah), maka ia akan terjerumus ke dalam api neraka. Imam Ibnu Majah menambahkan: “Jika terjadi perbedaan (di antara kalian), maka hendaklah kalian berpegang teguh pada “As-Sawad Al-Adhzam” (kelompok terbesar/mayoritas), beserta yang benar (hak) dan yang ahlinya. Dan dalam kitab “Al-Jami’us Shagir” diterangkan bahwa Allah telah menyelamatkan umat islam dari terkumpul dalam kesesatan”.
عليكم بالجماعة وإياكم والفرقة فإن الشيطان مع الواحد وهو من الاثنين أبعد،فمن أراد بحبوحة الجنة فليلزم
الجماعة
Ikutilah jama’ah (kelompok mayoritas) dan jauhilah perpecahan sesungguhnya syaithan beserta
yang menyendiri (sempalan), dia (syaithan) dari dua orang akan lebih jauh, maka
barangsiapa yang mengiginkan kemewahan surga hendaknya ia berpegang teguh jama’ah (kelompok mayoritas).Jadi,
Umat Islam (yang bermadzhab) Pengikut Imam Abu Hanifah (Tabi'i n), Imam Malik (Tabi'ittabi'in), dan Imam Syafi'i (Tabi'ittabi'in) yang merupakan kelompok mayoritas umat Islam dari dulu sampai sekarang adalah Ahlussunnah Waljama'ah. Mereka bersatu dalam Aqidah Asy'ariyah dan Maturidiyah. Inilah alasan kenapa harus bermadzhab. Alasan kenapa para Ulama-ulama besar spt Imam Ghazali, Imam Bukhary, Imam Muslim, dll juga bermadzhab dan tidak membuat "madzhab sendiri". (ketiga imam besar tersebut bermadzhab Syafi'i).
Begitu juga dengan Dzurriyah Rasulullah, keturunan Rasulullah, Para Habaib mayoritas bermadzhab Syafi'i (setelah Sanad dari Imam Ja'far Shadiq diputus karena fitnah Syi'ah. Imam Ja'far Shadiq adalah Imam Tabi'in yang merupakan guru Imam Abu Hanifah, dalam suatu riwayat Imam Abu Hanifah berkata: seandainya aku tidak bertemu dengan Imam Ja'far Shadiq, celakalah aku)
Sedangkan mereka para penentang madzhab bukanlah Ahlussunnah Wal Jama'ah.Mereka adalah kelompok yang keluar dari Jama'ah dan mengabaikan Perintah Rasulullah utk mengikuti Tabi'in (murid sahabat) dan Tabi'ittabi'in (murid tabi'in).
Sekedar catatan:
Imam Abu Hanifah adalah Guru Imam Malik, namun Imam Abu Hanifah juga berguru kepada Imam Malik (saling menimba ilmu).
Imam Malik adalah Guru Imam Syafi'i.
Imam Syafi'i adalah Guru Imam Ahmad.
Wallahu A'lam.
To Be Continue...
No comments:
Post a Comment