WASHINGTON - Mantan produser salah satu media
ternama di Amerika Serikat (AS) mengklaim, Arab Saudi mengucurkan dana
untuk Badan Intelijen Israel (Mossad) dalam sebuah operasi mata-mata.
Operasi itu ditujukan untuk membunuh ahli nuklir Iran.
Artikel berjudul, "Aliansi Aneh: Apakah Saudi Mendanai Mossad?" Muncul di blog milik mantan produser CBS News, Barry Lando. Lando mengaku mendapatkan informasi itu lewat rekan baiknya yang duduk di pemerintahan Israel.
"Kepala Mossad sudah berkali-kali mengadakan perjanjian dengan Arab Saudi. Arab Saudi pun sepakat untuk mendanai operasi pembunuhan terhadap ahli nuklir Iran," ujar Lando dalam blognya, seperti dikutip Arutz Sheva, Senin (29/10/2012).
"Rekan saya mengatakan, dana yang diberikan Arab Saudi berjumlah USD1 miliar atau sekira Rp9 triliun(Rp9.600 per USD). Sangat masuk akal karena selama ini, politik keruh di Timur Tengah tidak berhubungan dengan slogan-slogan dari para kandidat Presiden AS," imbuhnya.
Sejauh ini, Arab Saudi dan Israel memiliki satu ancaman yang cukup serius yaitu, program nuklir Iran. Lando menilai, aliansi kedua pihak itu menjadi aliansi yang aneh namun cukup sempurna.
Lando merupakan seseorang yang sudah sangat berpengalaman dalam membahas Iran. Lando sempat melaporkan adanya dokumen-dokumen AS yang berisikan ancaman serangan Kedubes AS di Teheran pada era Revolusi Islam Iran.
Pada saat itu, diplomat AS sudah diberitahu akan adanya ancaman penyanderaan kantor kedubes, beberapa bulan sebelum insiden itu terjadi. Namun Washington diklaim mengabaikan peringatan itu.
Presiden Jimmy Carter sempat mendesak Presiden CBS News untuk tidak mempublikasikan laporan itu, karena pemberitaan media justru akan merusak negosiasi AS dan Iran. Namun CBS mengabaikan Carter, CBS hanya mengganti judul laporan itu dengan, "Patutkah AS Minta Maaf?" atau "Dokumen Iran."
"Sulit untuk memahami, bagaimana laporan kami dapat menggagalkan negosiasi penyanderaan itu. Kami tidak pernah membocorkan rahasia apapun ke Iran. Iran sudah tahu bagaimana tindakan AS dan juga sejarahnya," imbuh Lando.(faj)
Artikel berjudul, "Aliansi Aneh: Apakah Saudi Mendanai Mossad?" Muncul di blog milik mantan produser CBS News, Barry Lando. Lando mengaku mendapatkan informasi itu lewat rekan baiknya yang duduk di pemerintahan Israel.
"Kepala Mossad sudah berkali-kali mengadakan perjanjian dengan Arab Saudi. Arab Saudi pun sepakat untuk mendanai operasi pembunuhan terhadap ahli nuklir Iran," ujar Lando dalam blognya, seperti dikutip Arutz Sheva, Senin (29/10/2012).
"Rekan saya mengatakan, dana yang diberikan Arab Saudi berjumlah USD1 miliar atau sekira Rp9 triliun(Rp9.600 per USD). Sangat masuk akal karena selama ini, politik keruh di Timur Tengah tidak berhubungan dengan slogan-slogan dari para kandidat Presiden AS," imbuhnya.
Sejauh ini, Arab Saudi dan Israel memiliki satu ancaman yang cukup serius yaitu, program nuklir Iran. Lando menilai, aliansi kedua pihak itu menjadi aliansi yang aneh namun cukup sempurna.
Lando merupakan seseorang yang sudah sangat berpengalaman dalam membahas Iran. Lando sempat melaporkan adanya dokumen-dokumen AS yang berisikan ancaman serangan Kedubes AS di Teheran pada era Revolusi Islam Iran.
Pada saat itu, diplomat AS sudah diberitahu akan adanya ancaman penyanderaan kantor kedubes, beberapa bulan sebelum insiden itu terjadi. Namun Washington diklaim mengabaikan peringatan itu.
Presiden Jimmy Carter sempat mendesak Presiden CBS News untuk tidak mempublikasikan laporan itu, karena pemberitaan media justru akan merusak negosiasi AS dan Iran. Namun CBS mengabaikan Carter, CBS hanya mengganti judul laporan itu dengan, "Patutkah AS Minta Maaf?" atau "Dokumen Iran."
"Sulit untuk memahami, bagaimana laporan kami dapat menggagalkan negosiasi penyanderaan itu. Kami tidak pernah membocorkan rahasia apapun ke Iran. Iran sudah tahu bagaimana tindakan AS dan juga sejarahnya," imbuh Lando.(faj)
sumber berita:
Senin, 29 Oktober 2012 16:21 wib
http://international.okezone.com/read/2012/10/29/412/710632/arab-saudi-danai-mossad
No comments:
Post a Comment