"Apabila Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah tidur, maka Ummu Sulaim mengambil keringat dan rambutnya
yang terjatuh dan meletakkannya di wadah kaca, setelah itu ia
mengumpulkannya di sukk (ramuan minyak wangi), Tsumamah berkata; 'Ketika
Anas bin Malik hendak meninggal dunia, maka dia berwasiat supaya ramuan
tersebut dicampurkan ke dalam hanuth (ramuan yang digunakan untuk
meminyaki mayyit), akhirnya ramuan tersebut diletakkan di hanuth (ramuan
yang digunakan untuk meminyaki mayyit)."
Selengkapnya Shahih Bukhari no. 5809
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي
عَنْ ثُمَامَةَ عَنْ أَنَسٍ
أَنَّ أُمَّ سُلَيْمٍ كَانَتْ تَبْسُطُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِطَعًا فَيَقِيلُ عِنْدَهَا عَلَى ذَلِكَ النِّطَعِ
قَالَ فَإِذَا نَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَخَذَتْ مِنْ عَرَقِهِ وَشَعَرِهِ فَجَمَعَتْهُ فِي قَارُورَةٍ ثُمَّ
جَمَعَتْهُ فِي سُكٍّ قَالَ فَلَمَّا حَضَرَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ
الْوَفَاةُ أَوْصَى إِلَيَّ أَنْ يُجْعَلَ فِي حَنُوطِهِ مِنْ ذَلِكَ
السُّكِّ قَالَ فَجُعِلَ فِي حَنُوطِهِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Anshari dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Tsumamah dari Anas
bahwa Ummu Sulaim, bahwa dia biasa membentangkan tikar dari kulit untuk
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau istirahat siang di atas
tikar tersebut, Anas melanjutkan; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah tidur, maka Ummu Sulaim mengambil keringat dan rambutnya
yang terjatuh dan meletakkannya di wadah kaca, setelah itu ia
mengumpulkannya di sukk (ramuan minyak wangi), Tsumamah berkata; 'Ketika
Anas bin Malik hendak meninggal dunia, maka dia berwasiat supaya ramuan
tersebut dicampurkan ke dalam hanuth (ramuan yang digunakan untuk
meminyaki mayyit), akhirnya ramuan tersebut diletakkan di hanuth (ramuan
yang digunakan untuk meminyaki mayyit)."Menurut Sekte Teroris Salafi Wahabi Tanduk Setan An-Najdi, apa yang dilakukan sahabat tersebut adalah Syirik. Tapi Para Ulama Ahlussunnah Waljama'ah sepakat bahwa yang spt itu adalah bentuk tabarruk yang dibolehkan.
Shahih Muslim no. 4301
و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ
رَافِعٍ حَدَّثَنَا حُجَيْنُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْعَزِيزِ وَهُوَ ابْنُ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ بَيْتَ أُمِّ
سُلَيْمٍ فَيَنَامُ عَلَى فِرَاشِهَا وَلَيْسَتْ فِيهِ قَالَ فَجَاءَ
ذَاتَ يَوْمٍ فَنَامَ عَلَى فِرَاشِهَا فَأُتِيَتْ فَقِيلَ لَهَا هَذَا
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَامَ فِي بَيْتِكِ عَلَى
فِرَاشِكِ قَالَ فَجَاءَتْ وَقَدْ عَرِقَ وَاسْتَنْقَعَ عَرَقُهُ عَلَى
قِطْعَةِ أَدِيمٍ عَلَى الْفِرَاشِ فَفَتَحَتْ عَتِيدَتَهَا فَجَعَلَتْ
تُنَشِّفُ ذَلِكَ الْعَرَقَ فَتَعْصِرُهُ فِي قَوَارِيرِهَا فَفَزِعَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا تَصْنَعِينَ يَا
أُمَّ سُلَيْمٍ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرْجُو بَرَكَتَهُ
لِصِبْيَانِنَا قَالَ أَصَبْتِ
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Hujain bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Abu Salamah dari Ishaq bin 'Abdillah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkunjung ke rumah Ummu Sulaim. Lalu beliau tidur di atas tempat tidur Ummu Sulaim, ketika ia sedang tidak berada di rumah. Anas berkata; 'Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah kami dan tidur di atas tempat tidur Ummu Sulaim. Kemudian Ummu Sulaim disuruh pulang dan diberitahu bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam sedang tidur di atas tempat tidurnya. Anas berkata; 'Ketika Ummu Sulaim tiba di rumah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah berkeringat, dan keringat beliau tergenang di tikar kulit di atas tempat tidur.' Maka Ummu Sulaim segera membuka tasnya dan segera mengusap keringat Rasulullah dengan sapu tangan dan memerasnya ke dalam sebuah botol. Tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terbangun dan terkejut seraya berkata; 'Apa yang kamu lakukan hai Ummu Sulaim? Ummu Sulaim menjawab; 'Ya Rasulullah, kami mengharapkan keberkahan keringat engkau untuk anak-anak kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu benar hai Ummu Sulaim!"
harus hati2 dengan syirikm itu wajib
ReplyDeleteini khususon untuk nabi ya ???
yang demikian itu bukan syirik, tapi memang begitulah ajaran Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
ReplyDeleteHanya Wahabi Takfiri yang menganggap syirik, memang hobinya ngafirin sesama muslim