Di dalam kitab tafsir
“Ash-Shawi ‘ala Tafsir Al-Jalalain” yang masih asli dan belum ditahrif
oleh Wahabi Salafi cetakan “Darul Fikr” jilid 5 halaman 119-120 (lihat
dan simak tulisan yang ada di foto kedua & ketiga di bagian baris 1,
2, dan 3 dari bawah, dan foto keempat di bagian baris 5 dan 6 dari
atas) diterangkan sebagai berikut:
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ۬
شَدِيدٌ۬ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَهُم
مَّغۡفِرَةٌ۬ وَأَجۡرٌ۬ كَبِيرٌ (٧
Artinya:
Orang-orang yang
kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
(Al-Qur’an Surat Fathir: 7)
Tulisan yang ada di foto kedua dan ketiga, sebagai berikut:
و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج الذين
يحرفون تأويل الكتاب و السنة , و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم ,
لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم و هم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية
يحسبون أنهم على شيئ
Artinya:
“Dikatakan bahwa
ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum Khawarij, yaitu golongan
orang-orang yang suka mentahrif (merubah) Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal
itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka
saat ini. Mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah
Hijaz (sekarang Mekkah). Golongan tersebut dinamakan “Wahabiyyah”.
Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu.”
…
Tulisan yang ada di foto keempat, sebagai berikut:
ألا أنهم هم الكاذبون , استحوذ عليهم
الشيطان , فأنساهم ذكر الله , اولئك حزب الشيطان , ألا ان حزب الشيطان هم
الخاسرون , نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم
Artinya:
“Ingatlah ! Mereka
adalah golongan para pembohong, yang telah dikuasai oleh hawa nafsu
setan. Dan setan itu berusaha melupakan agar mereka tidak ingat atau
dzikir kepada Allah swt. Mereka adalah termasuk golongan setan.
Sedangkan, golongan setan itu adalah golongan orang-orang yang merugi.
Kami memohon kepada Allah Yang Maha Mulia, semoga Allah membinasakan
mereka !.”
BANDINGKAN: - Kitab tafsir Ash-Shawi yang asli.
tafsir
“Ash-Shawi ‘ala Tafsir Al-Jalalain” yang masih asli dan belum ditahrif
oleh Wahabi Salafi cetakan pertama “Darul Fikr” th 1988 jilid 5 halaman
119, tertulis:
و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج الذين
يحرفون تأويل الكتاب و السنة , و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم ,
لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم و هم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية
يحسبون أنهم على شيئ
“Dikatakan bahwa ayat tersebut di
atas diturunkan pada kaum Khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka
mentahrif (merubah) Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Dengan demikian, mereka
menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal itu bisa dibuktikan,
karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini. Mereka adalah
golongan orang-orang yang berasal dari tanah Hijaz (sekarang Mekkah).
Golongan tersebut dinamakan “Wahabiyyah”. Mereka mengira bahwa mereka
berkuasa atas sesuatu.”
- Kitab tafsir Ash-Shawi yang dipalsu wahabi
tafsir “Ash-Shawi ‘ala Tafsir
Al-Jalalain” yang masih sudah dipalsukan dan dihapus oleh Wahabi Salafi
cetakan “Darul Fikr” tahun 1993 jilid 3 halaman 397, Tertulis
و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة ,
و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم , لما هو مشاهد الأن فى
نظائرهم………….. يحسبون أنهم على شيئ“Dikatakan bahwa ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum Khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka mentahrif (merubah) Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini………………………
Sekte wahabi salafi menghapus kalimat:
و هم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية
Mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah Hijaz (sekarang Saudi). Golongan tersebut dinamakan “Wahabiyyah”.
CATATAN PENTING:
Kitab tafsir “Ash-Shawi ‘ala Tafsir
Al-Jalalain” yang saat ini beredar di seluruh dunia, asbabun nuzul
(sebab-sebab diturunkannya ayat-ayat suci Al-Qur’an) ayat tersebut di
atas yang menerangkan tentang “Wahabiyah” dihapus dan dihilangkan oleh
kelompok Wahabi. Karena, kalau tidak dihilangkan akan merugikan dan
membahayakan bagi mereka, bahkan bisa menjadi ancaman bagi Saudi Arabia
dalam rangka tetap menjaga dan memelihara eksistensi kerajaannya di
dunia internasional.
(Oleh: KH. thobary Syadzily, Ketua Tim Sarkub)
No comments:
Post a Comment