Setiap muslim pasti meyakini kebenaran Quran sebagai kitab suci yang
tidak ada keraguan sedikitpun, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang
bertaqwa. Namun kemukjizatan Quran tidak hanya dibuktikan lewat
kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang
sering mengejutkan para ahli.
Suatu kode matematik yang
terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad
lamanya sampai seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa
berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya yang
dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer ternyata sangat
mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati bukti-bukti surat-surat/
ayat-ayat dalam Quran serba berkelipatan angka 19.
Penemuannya
tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat : 30-31, yang
artinya sbb : “Yang atasnya ada sembilanbelas. …….., dan tidaklah Kami
jadikan bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk menjadi cobaan
bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi
yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya
orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak
ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan
orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki Allah dengan
bilangan ini sebagai perumpamaan?”.
Hasil penemuannya yang sangat
mengejutkan ini pada tahun 1976 telah didemonstrasikan di depan umum
ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan
dari sebagian penemuannya tersebut :
1. Kita mengetahui bahwa
setiap surat-surat dalam Quran selalu diawali dengan bacaan ‘Basmalah’
sebagai statement pembuka, yaitu “Bismillaahirrahmaanirraahiim” (yang
artinya : “dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”).
Ternyata bacaan ‘Basmalah’ tersebut (dalam bahasa Arabnya) terdiri dari
19 huruf (atau 19 X 1 ).
2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari
kelompok kata : Ismi – Allah – Arrahman – Arrahim. Penelitian
menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut dalam Quran ternyata
selalu merupakan kelipatan angka 19.
a. Jumlah kata ‘Ismi’ dalam Quran ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19 X 1 )
b. Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19 X 142 )
c. Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19 X 3 )
d. Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 )
Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan angka 19 , yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8).
3. Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat (atau 19 X 6 ).
4.
Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6
), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka
surat-surat kecuali surat ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat
ke-27 ayat : 30.
Berbeda dengan surat-surat lain, surat ke-9
memang khusus sengaja tidak diawali bacaan ‘Basmalah’ karena isinya
merupakan ayat-ayat perang. Dalam Surat ke-9 ini kebanyakan pokok
pembicaraannya berisi tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai
dengan kaum musyrikin karena pengkhianatan mereka, sebaliknya surat ke
27 terdapat kisah ajakan penyerahan diri Ratu Balqis oleh Sulaiman. Jadi
terdapat antagonis antara surat ke-9 dan surat ke-27.
Berikut
terjemahan surat ke-9 ayat 3 : “Dan suatu permakluman dari Allah dan
Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya
Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian
jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu
berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan
Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka
siksa yang pedih.”
Terjemahan surat ke-27 ayat: 29-31: ”Ia
(Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah
surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi :
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah
kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan
berserah diri.”
5. Pada surat ke-27 ayat : 30 tempat ditemukannya
bacaan ‘Basmalah’, kalau bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan
hasilnya merupakan kelipatan angka 19 , yaitu 27 + 30 = 57 (atau 19 X 3
).
6. Dari point 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik
antara surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang
ke-19 jika dihitung dari surat ke-9.
============= surat ke : 9, 10, 11, 12, ………………., 25, 26, 27
======== urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
7.
Dari point 6, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari surat
ke-9 s/d ke-27, (9+10+11+12+…+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342
(atau 19 X 18 ).
8. Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1 ) dan 76 huruf (atau 19 X 4 )
9. Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38 kata (atau 19 X 2 ).
10. Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kata (atau 19 X 3 ).
11.
Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1 ), dan
ayat pertama dari Surat ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf (atau 19 X
1 ).
12. Wahyu yang pertamakali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surat ke-112)
13.
Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19 ayat
(atau 19 X 1 ) dan 304 huruf (atau 19 X 16 ). Selain itu juga ternyata
surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/ dihitung
mundur dari belakang Quran.
============= surat ke : 114, 113, 112, 111, ………………., 98, 97, 96
======== urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
Bukti-bukti
di atas menunjukkan bahwa Quran tersusun dengan perhitungan sistim
kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat : 20,
yang artinya : “Allah telah mengepung/ mengunci mereka dari belakang”.
14.
Dari point 13, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari
surat ke-114 s/d ke-96, (114+113+112+111+…+98+97+96) maka hasilnya
adalah 1995 (atau 19 X 105 ).
15. Penulis juga menemukan bahwa
surat-surat yang memiliki 8 (delapan) ayat dan 11 (sebelas) ayat-lah
yang paling banyak terdapat dalam Quran, yakni masing-masing terdiri
dari 5 (lima) buah surat. Disusul kemudian surat-surat yang memiliki 3
(tiga), 19 (sembilan belas), 29 (dua puluh sembilan), 30 (tiga puluh),
dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang masing-masing terdiri dari 3 (tiga)
buah surat. Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan
kelompoknya maka hasilnya merupakan kelipatan angka 19, yaitu sbb :
====== surat ke : 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri dari : 8 ayat
====== surat ke : 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari : 11 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 8 + 11 = 19, (atau 19 X 1 )
====== surat ke : 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari : 3 ayat
====== surat ke : 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari : 19 ayat
====== surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari : 29 ayat
====== surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari : 30 ayat
====== surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari : 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3 + 19 + 29 + 30 + 52 = 133, (atau 19 X 7 ).
16.
Quran merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang memiliki
tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code letters) atau
sebagaimana disebut dalam bahasa Arab “Muqatta-‘aat” yang artinya “kata
singkatan”. Di dalam Quran terdapat sebanyak 29 (dua puluh sembilan)
surat-surat yang diawali dengan 14 (empat belas) macam kombinasi dari 14
(empat belas) huruf-huruf “Muqatta-‘aat”.
¨ 14 huruf-huruf itu adalah : alif, lam, mim, ra’, kaf, ha’, yaa’, ain, shad, tha’, shin, qaf, nun, dan kha’.
¨ 14 macam kombinasi huruf adalah : 1. Alif, lam, mim 8. Nun
2. Kha, mim 9. Kaf, kha’, ya’, ain, shod
3. Alif, lam, ro’ 10. Alif, lam, mim, shod
4. Alif, lam, mim, ro’ 11. Shod
5. Tho’, sin 12. Qof
6. Tho’, sin, mim 13. Ain, sin, qof
7. Ya’, sin 14. Tho’, ha’
¨
29 surat-surat adalah : surat ke : 2, 3, 7, 10 11, 12, 13, 14, 15, 19,
20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50,
dan 68.
Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya
kombinasi, dan banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan
kelipatan 19, yaitu 14 + 14 + 29 = 57 (atau 19 X 3 ).
Tanda-tanda
dengan kata singkatan ini, ahli tafsir mempunyai pendapat yang
berbeda-beda. Ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada
Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat ‘mutasyaabihaat’, ada pula
yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian
para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan dalam Quran.
Namun
berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya dari
adanya huruf-huruf “Muqatta-‘aat” tersebut, yaitu berfungsi sebagai
penjaga keaslian/ keautentikan Quran karena berhubungan dengan angka 19,
perhatikan demonstrasi berikut :
17. Surat ke-68 diawali huruf
‘Nun’. Setelah diteliti jumlah huruf ‘Nun’ yang terdapat pada surat
tersebut merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Nun’ kelipatan 19
68 133 19 X 7
Berikut
terjemahan surat ke-68 ayat 2-6 : “Nun. Berkat kemuliaan Tuhanmu,
engkau (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila, dan sesungguhnya bagimu
pahala yang besar, dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti
yang luhur, maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)
pun akan melihat, siapa di antara kamu yang gila.”
18. Surat
ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf ‘Qof’. Setelah diteliti huruf ‘Qof’
yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (atau 19 X 6
). Ada yang berpendapat bahwa huruf ‘Qaf’ ini singkatan dari kata
‘Quran’ karena Quran terdiri dari 114 surat.
Surat ke ‘Qof’ kelipatan 19
42 57 19 X 3
50 57 19 X 3
114
Hal
lain yang mengherankan adalah Allah biasanya menyebut kaumnya Nabi Luth
dengan kalimat “Qaumu Luuth” yang ditemukan sebanyak 12 kali dalam
Quran, namun pada surat ke-50 ayat 13, sebutan tersebut berganti menjadi
“Ikhwanu Luuth” yang artinya “saudara-saudaranya Nabi Luuth”. Tampaknya
Allah sengaja menghilangkan unsur ‘Qaf’ dalam kalimat tersebut agar
jumlah huruf ‘Qaf’ dalam Quran tetap berkelipatan 19, sebab jika tidak
diganti maka jumlahnya bertambah menjadi 115.
Berikut terjemahan
surat ke-50 ayat: 1-2 : “Qaaf, demi Al Quran yang sangat mulia, mereka
tercengang lantaran datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari
(kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir : “Ini
sesuatu perkara yang amat aneh”.”
19. Surat ke-42 diawali huruf
‘Ain’, ’Sin’, dan ‘Qof’. Setelah diteliti jumlah total ketiga huruf
tersebut pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Ain’ ‘Sin’ ‘Qof’ total kelipatan 19
42 98 + 54 + 57 = 209 19 X 11
20.
Surat ke-36 diawali huruf ‘Ya’, dan ‘Sin’. Setelah diteliti jumlah
total kedua huruf tersebut pada surat ke-36 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Ya’ ‘Sin’ total kelipatan 19
36 237 + 48 = 285 19 X 15
21.
Surat ke-13 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Ro’. Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada surat ke-13 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Ro’ total kelipatan 19
13 605 + 480 + 260 + 137 = 1482 19 X 78
22.
Surat ke-7 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Shod’. Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada surat ke-7 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Shod’ total kelipatan 19
7 2529 + 1530 + 1164 + 97 = 5320 19 X 280
23.
Surat ke-19 diawali huruf ‘Kaf’, ‘Kha’, ‘Ya’, Ain, dan ‘Shod’. Jumlah
total huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Kaf’ ‘Kha’ ‘Ya’ Ain ‘Shod’ total kelipatan 19
19 137 + 175 + 343 + 117 + 26 = 798 19 X 42
24.
Surat ke-7, 19, dan 38 diawali huruf ‘Shod’. Total jumlah huruf ‘Shod’
dalam ketiga surat tersebut ternyata merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Shod’
7 97
19 26
38 29 +
152 (19 X 8 )
Ada
hal yang menarik, yakni pada surat ke-7 ayat 69 ditemukan kata
‘basthatan’ (jika dieja terdiri dari huruf ba’, shod, tho’, ta’).
Padahal lazimnya kata tersebut haruslah dieja dengan huruf ba’, sin,
tho’, ta’ (contohnya pada surat ke-2 ayat 247). Menurut riwayat, pada
saat turunnya ayat 69 tersebut Jibril menyuruh Nabi Muhammad menuliskan
kata ‘basthatan’ dengan huruf shod, namun unsur huruf ‘shod’ itu tetap
harus dibaca sebagai huruf ‘sin’, dan hal ini ditandai dengan huruf sin
tersebut ditempatkan sebagai huruf kecil di atas huruf ‘shod’. Tampak
sekali bahwa Allah memberi tambahan huruf ‘shod’ agar jumlahnya dalam
Quran menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka jumlahnya berkurang
menjadi 151.
Berikut terjemahan surat ke-7 ayat 69 : “Apakah
kamu (tidak percaya) dan heran ketika datang kepadamu peringatan dari
Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi
peringatan kepadamu ? Dan ingatlah ketika Allah menjadikan kamu sebagai
angkatan pengganti sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah
‘melebihkan’ kekuatan tubuh dan perawakanmu.”
25. Surat ke-40 s/d
ke-46 diawali huruf ‘Kha’ dan Mim. Setelah diteliti jumlah total kedua
huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Kha’ Mim
40 64 380
41 48 276
42 53 300
43 44 324
44 16 150
45 31 200
46 36 225
292 + 1855 = 2147 (atau 19 X 113 )
26.
Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Ro’.
Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
10 1319 + 913 + 257 = 2489 19 X 131
11 1370 + 794 + 325 = 2489 19 X 131
12 1306 + 812 + 257 = 2375 19 X 125
14 585 + 452 + 160 = 1197 19 X 63
15 493 + 323 + 96 = 912 19 X 48
27.
Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan
‘Mim’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
2 4502 + 3202 + 2195 = 9899 19 X 521
3 2521 + 1892 + 1249 = 5662 19 X 298
29 774 + 554 + 344 = 1672 19 X 88
30 544 + 393 + 317 = 1254 19 X 66
31 347 + 297 + 173 = 817 19 X 43
32 257 + 155 + 158 = 570 19 X 30
28. Surat ke-19 diawali huruf kaf, ha’, ya’, ain, dan shod.
Surat ke-20 diawali huruf tho’ dan ha’.
Surat ke-26 diawali huruf tho’, sin, dan mim.
Surat ke-27 diawali huruf tho’ dan sin
Surat ke-28 diawali huruf tho’, sin, dan mim.
Maka perhatikanlah hubungan yang sangat menarik berikut ini :
Surat ke: ‘Ha’ ‘Tho’ ‘Sin’ Mim
19 175 — — —
20 251 28 — —
26 — 33 94 484
27 — 27 94 —
28 — 19 102 460
426 + 107 + 290 + 944 = 1767 (19 X 93 )
23.
Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu
‘bilangan prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan
manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut
menunjukkan salah satu sifat Allah yakni ‘Maha Esa’.
24. Angka 19
terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pokok
pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem
perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni
Maha Awal dan Maha Akhir (Surat ke-57 ayat : 3).
Bahwa angka 19
adalah kode matematik yang melatarbelakangi komposisi literer Quran,
suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus membuktikan bahwa
Quran adalah wahyu Illahi, bukan karya manusia. Otak manusia tidak akan
mampu mencipta karya literer yang tunduk pada suatu kode matematik yang
sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi mengingat turunnya wahyu secara
berangsur-angsur, dengan bahagian-bahagian surat yang acak tidak
berurutan, disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang
melatarbelakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai
pemeliharaan keutuhan Quran. Angka 19 dapat digunakan untuk mencek
apakah dalam sebuah kitab Quran terdapat suatu kesalahan atau tidak,
dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Quran
multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil hitungan
dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan.
Wallahu a’lam bissawab.
Kita, orang yang selalu tertarik terhadap
keajaiban alam, tertarik untuk mempelajari Islam karena banyak hal-hal
yang sangat berharga dan menakjubkan untuk dapat diungkapkan.
Data-data
yang ada di Al-Qur’an merupakan mu’jijat yang dapat disaksikan
sepanjang sejarah manusia sampai akhir zaman. Ini merupakan bukti
kenabian Muhammad sampai akhir zaman.
Seandainya Nabi Muhammad
saw. dilengkapi dengan satu mu’jijat seperti tongkat Nabi Musa yang bisa
menjadi ular, atau mu’jijat Nabi Isa yang bisa menghidupkan orang mati,
kita sebagai pengikutnya hari ini tentu akan kecewa, karena kita tidak
dapat untuk menyaksikan dan menikmati mu’jijat tersebut. Kita akan
mengatakan bahwa Nabi Muhammad itu hanya diutus untuk ummat pada masa
itu, tidak sampai akhir zaman.
Akan tetapi sampai sekarang ini
kita ternyata masih dapat menikmati dan menyaksikan mu’jijat yang telah
diwarisi kepada ummat manusia sekarang ini dan bahkan sampai akhir
zaman. Ini merupakan bukti bahwa mu’jijat yang diwarisi dari Nabi
Muhammad lebih dahsyat dari menghidupkan orang mati atau tongkat yang
menjadi ular. Karena dengan Al-Qur’an kita dapat menyaksikan
perkembangan teknologi yang pada masa yang lalu belum dapat dibayangkan,
tapi pada zaman ini sudah dapat dijabarkan secara ilmiah dan mungkin
sekarang ini kita belum bisa memikirkan, tapi pada masanya akan dapat
dijabarkan sesuai perkembangan zaman.
Salah satu temuan yang
berhasil dikaji, adalah temuan seorang sarjana pertanian Mesir bernama
Rashad Khalifa, seorang lulusan doktor di Amerika, ketika pameran Islam
sedunia di London pada tahun 1976. Ia memperlihatkan kepada dunia hasil
penelitiannya terhadap Al-Qur’an yang dilakukan dengan menggunakan
komputer. Ia tidak hanya meneliti Al-Qur’an yang ia miliki, tapi juga
terhadapt Al-Qur’an tertua “Mushaf Utsmani”. Kitab ini dibawa dari
negeri asalnya Sarmakand, yaitu negeri Imam Bukhary dari Rusia, untuk
diperagakan pada pameran Islam sedunia tersebut.
Hasil yang
diperoleh dari penelitian tersebut menerangkan bahwa Al-Qur’an yang ada
saat ini tidak satupun huruf yang hilang ataupun yang berubah apalagi
berubah makna dari Kitab tua yang sudah berumur kurang lebih 1400 tahun.
Dalam
penelitian tersebut, Rashad Khalifa menemukan angka yang sangat unik
yang menjadi acuan dalam penelitian tersebut, yaitu angka 19 (sembilan
belas). Dalam matematika, angka 19 adalah bilangan prima, yaitu bilangan
yang tidak habis dibagi kecuali dengan dirinya sendiri. Dalam angka
tersebut terdiri dari angka 1 merupakan bilangan terkecil dan angka 9
yang merupakan bilangan terbesar.
Inilah hasil penelitiannya:
1. Bacaan Al-Qur’an dimulai dengan bacaan basmallah yang terdiri dari 19 huruf, yaitu 19 x 1.
2. Jumlah surat-surat di dalam Al-Qur’an adalah 114 surat, yaitu 19 x 6.
3. Wahyu pertama turun terdapat pada surat ke 96 yang terdiri dari 19 ayat yaitu 19 x 1.
4. Surat ke 96, terdiri dari 285 huruf, yaitu 19 x 15.
5. Surat ke 96, dari ayat 1 sampai ayat 5 terdiri dari 19 kata yaitu 19 x 1.
6. Surat ke 96, dari ayat 1 sampai ayat 5 terdiri dari 76 huruf yaitu 19 x 4.
7. Bila dihitung dari belakang, maka surat ke 96 adalah surat yang ke 19 dari surat terakhir, yaitu 19 x 1.
8. Wahyu terakhir yang turun adalah surat ke 110, juga terdiri dari 19 kata, ayitu 19 x 1.
9. Tengah-tengah Al-Qur’an terdapat di surat Kahfi dalam ayat ke 19, yaitu 19 x 1.
10. Basmallah terdiri dari bi – ism – Allah – Arrahman – Arrahim, maka
kata ism di dalam Al-Qur’an hanya 19 kata, yaitu 19 x 1.
11. Nama Allah di dalam Al-Qur’an terdapat 2698 nama, yaitu 19 x 142.
12. Kata Arrahman di dalam Al-Qur’an, tidak termasuk kalimat basmallah, ada 57 kata, yaitu 19 x 3.
13. Kata Arrahim di dalam Al-Qyr’an sebanyak 114 kata, ayitu 19 x 6
14. Jumlah surat di Al-Qur’an ada 114 surat, maka seharusnya jumlah
basmallah juga ada 114 kali sebagai awal bacaan setiap surat. Tapi di
surat ke 9 tidak diawali dengan basmallah, sehingga jumlahnya 113 yang
bukan kelipatan 19. Persoalan ini diselesaikan dengan surat ke 27 dimana
basmallah dibaca 2 kali.
15. Bila kita urut dari surat ke 27 sampai surat ke 9 adalah surat ke 19, yaitu 19 x 1.
16. Wahyu kedua turun adalah surat (68: 1 – 9) terdiri dari 38 kata, yaitu 19 x 2.
17. Wahyu ketiga adalah surat (73: 1 – 10) terdiri dari 57 kata, yaitu 19 x 3.
18. Bila diperhatikan, wahyu pertama terdiri dari 1 x 19 kata, wahyu
kedua terdiri dari 2 x 19 kata, dan wahyu ketiga terdiri dari 3 x 19
kata.
19. Al-Qur’an terdiri dari 114 surat, 86 surat diantaranya
rutun di Makkah, 28 surat turun di Madinah. 29 surat diantaranya dimulai
dengan huruf abjad, baik yang terdiri dari satu huruf abjad seperti
qof, nun, dan shod, dan lima huruf abjad seperti kaf, ha, ya, ‘ain, dan
shod.
20. Huruf qof pada surat 50, yaitu surat yang dimulai dengan huruf qof, ternyata huruf qof-nya ada 57 huruf, yaitu 19 x 3.
21. Huruf qof pada surat 42 yang juga dimulai dengan huruf qof,
terdiri dari 57 huruf juga, padahal semua surat di Al-Qur’an selain dua
surat di atas tak satupun yang mempunyai jumlah huruf qof dengan
kelipatan 19.
22. Semua kisah Nabi Luth selalu dipakai istilah
“Qaumu Luth” untuk menunjukkan kaum Luth, tapi di surat 50:13 memakai
kata “Ikhwanu Luth”. Sehingga ini mengurangi abjad qof yang harusnya 58
menjadi 57, berarti 19 x 3.
23. Huruf nun yang memulai surat 68 terdiri dari 133, yaitu 19 x 7.
24. Huruf shod yang memulai surat 38, huruf shod pada surat 7 yang
dimulai dengan alif lam mim shod, dan huruf shod pada surat 19 yang
dimulai dengan huruf kaf ha ya ‘ain shod adalah sebanyak 29 + 97 + 26 =
152, yaitu 19 x 8.
25. Huruf ya dan sin yang memulai surat 36 ada sebanyak 237 + 48 = 285, yaitu 19 x 15.
26. Huruf ‘ain, sin, dan qof yang memulai surat 42 ada sebanyak 98 + 54 + 57 = 209, yaitu 19 x 11.
27. Alif lam mim ro yang memulai surat 13 terdiri dari 605 + 480 + 260 + 137 = 1482, taitu 19 x 78.
28. Alif lam mim shod yang mengawali surat 7 adalah 2529 + 1530 + 1164 + 97 = 5320, yaitu 19 x 280.
29. Kaf ha ya ‘ain shod yang mengawali surat 19 ada sebanyak 137 + 175 + 343 + 117 + 26 + = 798, yaitu 19 x 42.
30. Huruf ha dan mim yang memulai 7 surat di Al-Qur’an yaitu surat 40 sampai surat 46 adalah 2147 huruf, yaitu 19 x 113.
* Surat Jumlah huruf ha Jumlah huruf mim
* 40 64 380
* 41 48 276
* 42 53 300
* 43 44 324
* 44 16 150
* 45 31 200
* 46 36 225
* —————————————————-
* Jumlah 292 + 1855 = 2147 = 19 x 113
31. Yang menarik tabel dibawah ini:
* Surat Ha Tho Sin Mim Awal surat
* 19 175 — — — kaf ha ya ‘ain shod
* 20 251 28 — — tho ha
* 26 —- 33 94 484 tho sin mim
* 27 —- 27 94 —- tho sin
* 28 —- 19 102 460 tho sin mim
* ————————————————-
* Jumlah 426 + 107 + 290 + 944 = 1767 = 19 x 93
32. Berikut data 6 surat yang dimulai huruf alif lam mim:
* Surat Alif Lam Mim Total Kelipatan
* 2 4520 3202 2195 9899 19 x 521
* 3 2521 1892 1249 5662 19 x 298
* 29 774 554 344 1672 19 x 88
* 30 544 373 317 1254 19 x 66
* 31 347 297 173 817 19 x 43
* 32 257 155 158 570 19 x 30
33. Terakhir data 5 surat yang dimulai dengan alif lam ro:
* Surat Alif Lam Ro Total Kelipatan
* 10 1319 913 257 2489 19 x 131
* 11 1370 794 325 2489 19 x 131
* 12 1306 812 257 2375 19 x 125
* 14 585 452 160 1197 19 x 63
* 15 493 323 96 912 19 x 48
Kalau
kita lihat bukti-bukti di atas, maka tidak dapat dipungkuri bahwa
Al-Qur’an itu bukanlah hasil karangan manusia dan juga bukan suatu yang
kebetulan, apalagi disebut sebagai hasil karya sastra arab.
Maka kiranya Al-Qur’an itu dapat menjadi pedoman yang ilmiah bagi mereka yang mencari kebenaran yang ilmiah juga.
Seorang Muslim Yang Belajar Islam Langsung Dari Al-Qur'an Dan Hadits Pastilah Seorang Ahli Bid'ah Sayyi'ah. Sebab Rasulullah Telah Berwasiat untuk Berpegang Teguh Pada Alqur-an dan As-Sunnah Dengan Mengikuti Pemahaman Para Sahabat, Tabi'in, Tabi'ittabi'in. Bukan Pemahaman Diri Sendiri. Dan Beruntunglah Yang Bermadzhab Hanafi, Maliki, dan Syafi'i Yang Merupakan Imam Dari Kalangan Tabi'in dan Tabi'ittabi'in
No comments:
Post a Comment