REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khazanah, acara keagamaan yang
ditayangkan oleh stasiun televisi Trans 7 telah menuai pro dan kontra di
masyarakat Indonesia. Lantas apa tanggapan pihak Trans 7?
Setelah melakukan mediasi dengan perwakilan masyarakat yang mengadukan acara ini dan ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Trans 7 selaku pihak yang menayangkan acara Khazanah pun berjanji akan mengubah konten di dalam acara tersebut.
"Kami akan lebih hati-hati memilih tema dan konten," kata Pemimpin Redaksi Trans 7, Titin Rosmasari, yang ditemui Republika di Jakarta, Rabu (17/4).
Karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan masyarakat, Trans 7 siap memperbaiki dan mengevaluasi jika ada hal-hal yang kurang tepat dalam tayangan berdurasi 30 menit ini.
Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi.
"Kami juga akan menghindari tema-tema yang kontroversial, akan memilih tema yang lebih umum," ujar Titin yang memastikan acara Khazanah tidak bermaksud sengaja memecah belah umat islam dan menyisipkan paham Wahabi.
Usai menempuh langkah mediasi, Titin mengatakan Trans 7 ada niatan untuk merubah konten dan
materi, yang lebih menghargai perbedaan pendapat. Namun, ia memastikan secara konsep, judul, dan program acara Khazanah tidak berubah, hanya pemilihan tema dan konten saja yang akan lebih berhati-hati.
________________________________________________________________________
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil Direktur Utama Trans 7 dan tim yang tergabung dalam penyelenggaraan acara Khazanah. Apa pasal?
KPI mendapatkan banyak pengaduan dari masyarakat yang menganggap acara yang ditayangkan pada pukul 05.30 WIB di Trans 7 itu menyerong dari amalan ajaran Islam.
Beragam pengaduan dari masyarakat datang dan menganggap tayangan Khazanah ini meresahkan. Alasannya, karena amalan ajaran islam Ahlusunnah wal Jamaah dipelesetkan. Terjadi penyimpangan ajaran Islam yang benar dan ditayangkan oleh televisi dari Trans Corp ini.
Untuk itu, KPI memanggil direktur utama dan tim dari cara Khazanah untuk mempertanggung jawabkan tayangannya. KPI juga menyertakan MUI agar pemanggilan untuk melakukan mediasi ini bisa menemui jalan keluar dan tayangan khazanah tak lagi memicu keresahan masyarakat.
Ketua KPI, Muhammad Riyanto mengatakan pemanggilan ini merupakan langkah mediasi antarpelapor, pihak Trans 7 dan KPI, termasuk MUI sebagai penengah. Jika nantinya Trans 7 tetap menayangkan tayangan yang kontroversial, baru nanti akan dijatuhkan sanksi.
Dalam mediasi yang berlangsung selama sembilan puluh menit tersebut, pihak Trans 7 mengakui ada beberapa episode Khazanah memicu kontroversial di masyarakat. Ada yang setuju dan ada pihak yang tak setuju.
"Ke depannya, Trans 7 akan merubah konten dan materi di dalamnya, sesuai tuntutan pelapor dan kami," kata Riyanto kepada Republika di Jakarta, Rabu (17/4).
Penyimpangan yang ditayangkan acara Khazanah, antara lain tentang pembagian tauhid menjadi tiga. Hal ini dianggap menyalahi akidah umat Islam.
Penyimpangan lainnya juga tersirat dari tayangan tersebut yang menyalahkan ziarah kubur. Padahal dalam ajaran islam hukumnya sunnah. Khazanah Trans 7 juga menayangkan fakta sejarah shalawat badar yang diputar balikkan menyebutkan lambang bulan dan bintang merupakan simbol penyembah dewa dewi.
Dalam tayangannya di setiap hari senin hingga jumat, acara Khazanah juga menghina ajaran umat agama lain di luar Islam. Dalam toleransi umat beragama, hal seperti ini tidak dibenarkan
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/18/mlezte-acara-khazanah-ditegur-kpi-ini-tanggapan-trans-7
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/17/mleka3-banyak-aduan-masyarakat-kpi-panggil-tim-khazanah-trans-7
Setelah melakukan mediasi dengan perwakilan masyarakat yang mengadukan acara ini dan ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Trans 7 selaku pihak yang menayangkan acara Khazanah pun berjanji akan mengubah konten di dalam acara tersebut.
"Kami akan lebih hati-hati memilih tema dan konten," kata Pemimpin Redaksi Trans 7, Titin Rosmasari, yang ditemui Republika di Jakarta, Rabu (17/4).
Karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan masyarakat, Trans 7 siap memperbaiki dan mengevaluasi jika ada hal-hal yang kurang tepat dalam tayangan berdurasi 30 menit ini.
Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi.
"Kami juga akan menghindari tema-tema yang kontroversial, akan memilih tema yang lebih umum," ujar Titin yang memastikan acara Khazanah tidak bermaksud sengaja memecah belah umat islam dan menyisipkan paham Wahabi.
Usai menempuh langkah mediasi, Titin mengatakan Trans 7 ada niatan untuk merubah konten dan
materi, yang lebih menghargai perbedaan pendapat. Namun, ia memastikan secara konsep, judul, dan program acara Khazanah tidak berubah, hanya pemilihan tema dan konten saja yang akan lebih berhati-hati.
________________________________________________________________________
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil Direktur Utama Trans 7 dan tim yang tergabung dalam penyelenggaraan acara Khazanah. Apa pasal?
KPI mendapatkan banyak pengaduan dari masyarakat yang menganggap acara yang ditayangkan pada pukul 05.30 WIB di Trans 7 itu menyerong dari amalan ajaran Islam.
Beragam pengaduan dari masyarakat datang dan menganggap tayangan Khazanah ini meresahkan. Alasannya, karena amalan ajaran islam Ahlusunnah wal Jamaah dipelesetkan. Terjadi penyimpangan ajaran Islam yang benar dan ditayangkan oleh televisi dari Trans Corp ini.
Untuk itu, KPI memanggil direktur utama dan tim dari cara Khazanah untuk mempertanggung jawabkan tayangannya. KPI juga menyertakan MUI agar pemanggilan untuk melakukan mediasi ini bisa menemui jalan keluar dan tayangan khazanah tak lagi memicu keresahan masyarakat.
Ketua KPI, Muhammad Riyanto mengatakan pemanggilan ini merupakan langkah mediasi antarpelapor, pihak Trans 7 dan KPI, termasuk MUI sebagai penengah. Jika nantinya Trans 7 tetap menayangkan tayangan yang kontroversial, baru nanti akan dijatuhkan sanksi.
Dalam mediasi yang berlangsung selama sembilan puluh menit tersebut, pihak Trans 7 mengakui ada beberapa episode Khazanah memicu kontroversial di masyarakat. Ada yang setuju dan ada pihak yang tak setuju.
"Ke depannya, Trans 7 akan merubah konten dan materi di dalamnya, sesuai tuntutan pelapor dan kami," kata Riyanto kepada Republika di Jakarta, Rabu (17/4).
Penyimpangan yang ditayangkan acara Khazanah, antara lain tentang pembagian tauhid menjadi tiga. Hal ini dianggap menyalahi akidah umat Islam.
Penyimpangan lainnya juga tersirat dari tayangan tersebut yang menyalahkan ziarah kubur. Padahal dalam ajaran islam hukumnya sunnah. Khazanah Trans 7 juga menayangkan fakta sejarah shalawat badar yang diputar balikkan menyebutkan lambang bulan dan bintang merupakan simbol penyembah dewa dewi.
Dalam tayangannya di setiap hari senin hingga jumat, acara Khazanah juga menghina ajaran umat agama lain di luar Islam. Dalam toleransi umat beragama, hal seperti ini tidak dibenarkan
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/18/mlezte-acara-khazanah-ditegur-kpi-ini-tanggapan-trans-7
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/17/mleka3-banyak-aduan-masyarakat-kpi-panggil-tim-khazanah-trans-7
No comments:
Post a Comment