Mempelajari dan Memahami Alqur'an Hadits = Hukumnya Bisa Bid'ah Dolalah, Sesat!

Imam-imam besar setelah generasi Tabi'ittabi'in seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nawawi, dsb enggan untuk memahami Islam berdasarkan ijtihadnya sendiri selama sudah ada ijtihad dari Imam-imam Tabi'in dan Tabi'ittabi'in seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Syafi'i. Para beliau lebih ikhlas mengikuti Ijtihad Madzhab Imam-imam Tabi'in dan Tabi'ittabi'in tersebut.
Mereka tidak ingin menjadi ahli bid'ah dolalah karena melanggar perintah Rasulullah utk memahami islam sesuai 3 generasi awal umat islam yaitu generasi Rasul+Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ittabi'in.
Rasulullah berkata:
 خير القرون قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم

"Sebaik-baiknya kurun adalah kurunku (Rasulullah bersama sahabat) kemudian kurun orang-orang yang mengiring/mengikuti mereka (tabi’in) kemudian yg mengiringi mereka (tabi’ tabi’in)"


أوصيكم بأصحابي ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم

Aku mewasiatkan kepada kalian untuk (mengikuti) sahabatku, kemudian orang-orang yang mengikuti
mereka (tabi'in), kemudian orang-orang yang mengiringi mereka. (tabi'ittabi'in).

KESIMPULANNYA: 
  • Siapapun Yang Menafsiri Alqur'an semaunya sendiri adalah Ahli Bid'ah Dolalah.
  • Siapapun Yang Anti Madzhab adalah Ahli Bid'ah Dolalah.
  • Ulama Wahabi dan Pengikutnya Adalah Ahli Bid'ah Dolalah karena menafsiri Alqur'an sesuai nafsunya sendiri dan mengabaikan Ajaran Imam-imam Madzhab yg berasal dari generasi Tabi'in dan Tabi'ittabi'in.  

No comments:

Post a Comment