Jews and Jawa, Yahudi yang dikutuk
diaspora dan Yahudi yang taat lalu dijanjikan Allah ”the Promised Land”
NUSANTARA.Tabut perjanjian sekarang SUDAH berada di negara Israel, pada
tahun 1991 secara mengejutkan pemerintah Israel mencairkan dana sekitar
100 juta US$ untuk mengangkut sekitar 10.000 orang Yahudi Ethiopia atau
biasa disebut black jews. Kenapa saya sebut-sebut Yahudi Ethiopia, ada
apa dengan Ethiopia. Apakah tabut perjanjian YHWH ada disana ? bagaimana
bisa ? bukankah pada Bait suci salomo sudah dihancurkan dan bangsa
Israel di buang ke Babel. Dan banyak penelitian kalau sudah tidak ada
lagi yang bisa ditemukan dari reruntuhan bait
suci tersebut.Nah ini dia kepingan puzzle yang perlu kita lihat dan selaraskan.
suci tersebut.Nah ini dia kepingan puzzle yang perlu kita lihat dan selaraskan.
-Keturunan Ham
-Ratu Syeba
-Raja Salomo
-Raja Menelik I
Ham, adalah keturunan Nuh. Sem adalah si
sulung, kemudian Yafet dan kemudian Ham sebagai si bungsu. Sem adalah
Bapak dari mayoritas orang-orang kulit kuning (asia). Yafet kulit
putih(eropa) dan Ham kulit hitam (afrika). Negara Afrika adalah negara
budak pada masa imperialisme dan kolonialisme. Bisa jadi ini karena
kutuk Nuh kepada Ham, karena Ham melihat Nuh telanjang dan mulutnya
langsung ”ember”. (baca kejadian 9) Syeba, adalah suatu negri.
Dikatakan dalam kitab I Raja- Raja kalau
Salomo didatangi oleh Ratu negri Syeba. Bangsa Syeba ini adalah
keturunan langsung dari Raema yang merupakan keturunan dari Ham (baca
kejadian 10). Salomo memiliki 700 istri dan 300 gundik, pernahkah anda
tahu nama salah satu istrinya?? tidak. Hanya Ratu Syeba yang pernah
secara jelas dinyatakan sebagai istri dari seorang Raja Salomo.
Menelik I, siapakah Menelik ? Menelik
adalah Pangeran negri Syeba pengganti dari Ratu Syeba. Menelik adalah
buah hati Ratu Syeba dan Raja Salomo. Pengikut dan keutrunan dari
Menelik inilah yang disebut sebagai orang Etiopia Yahudi. Orang Yahudi
hitam keling pemuja YHWH. Menelik tumbuh besar dengan didikan ala
Salomo, sebelum Salomo jatuh dalam penyembahan berhala. Karena Ratu
Syeba meninggal, maka Menelik menjadi pewaris tahta dari Ratu Syeba.
Berdasarkan kitab sejarah resmi dari
negara Etiopia yang lebih dikenal dengan nama “Glory of Kings”
(Kebra-Nagast) disitu tercantum apa yg telah terjadi dengan tabut
perjanjian tersebut. Ketika Ratu dari Syeba meninggal dunia Pangeran
Menelik I pada saat itu sudah berusia 19 th. Ia berhasrat meninggalkan
Yerusalem untuk kembali kenegara Ibunya untuk diangkat menjadi raja
disana. Sebelum ia berangkat, Raja Salomo telah memerintahkan para
tukangnya untuk membuatkan duplikat dari Tabut Suci yang akan
dihadiahkan kepada Pangeran Menelik I, sebab ia adalah putera dari istri
kesayangannya – Ratu dari Syeba. Maklumlah Pangeran Menelik I telah
dididik oleh Raja Salomo untuk percaya dan taat kepada Tuhan Allah.
Pada saat pesta perpisahan Pangeran
Menelik I membunuh para imam penjaga Tabut Suci dengan minuman anggur
yang sudah dicampur dengan racun. Dan ia membawa Tabut Suci yang asli ke
Aksum (Etiopia) beserta para imam yang benar-benar taat kepada Tuhan
Allah, karena ia melihat para istri dari Raja Salomo semuanya sudah
tidak percaya kepada Tuhan Allah lagi, mereka semuanya sudah menjadi
murtad dan berdosa terhadap Tuhan Allah, oleh sebab itulah Tabut Suci
nya dicuri dan dibawa oleh dia kenegaranya. Sedangkan copy dari Tabut
Suci yang seyogianya untuk dia, ditinggal olehnya di dalam bait suci.
Para imam di dalam bait suci tidak bisa
membedakan antara yang asli dan dan copy-annya. Pangeran Menelik I
berangkat dengan catatan akan dikembalikan kembali ke Yerusalem pada
saat bangsa Yahudi sudah tidak murtad lagi terhadap Tuhan Allah,
ternyata sampai dengan 3000 tahun kemudian hal ini belum terjadi.
Para Imam Israel dan Pangeran Menelik I
menamakan dirinya sebagai “Betha Israel” dan sekarang mereka lebih
dikenal sebagai suku Falasha. Keturunan dari Pangeran Menelik I
memerintah negara Etiophia sehingga wafatnya Kaiser Heila Selassie di th
1975. Mungkin anda tidak percaya bahwa sudah dari dahulu banyak sekali
penganut agama Yahudi di negara Etiopia, bahkan ini tercantum di Alkitab
Perjanjian Baru (Kis 8: 27) Pada waktu itu ada seorang pegawai istana
Etiopia yang sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya.
Orang itu seorang pegawai tinggi yang
bertanggung jawab atas semua kekayaan Kandake, ratu negeri Etiopia.
Orang itu telah pergi ke Yerusalem untuk berbakti kepada Allah dan
sekarang sedang kembali dengan keretanya. Sementara duduk di dalam
kendaraannya itu ia membaca Buku Nabi Yesaya. Bangsa Israel sebenarnya
sudah mengetahui hal ini bahkan pernah di muat di majalah B’nai B’rith
Messenger, bahkan Anda bisa membaca di Encyclopedia Britannica satu
artikel: It (Aksum-Aduwa) contains the ancient church where according to
tradition, the Tabot, or Ark of the Convenant brought from Jerusalem by
the son of Salomon and the Queen of Sheba, was deposited and is still
supposed to rest. Bahkan sudah tercantum di dalam Alkitab bahwa pada
suatu saat Tabut Allah akan dibawa kembali dari negara Etiopia ke
Yerusalem (Yesaya 18,1,7) Sebelum diangkut ke Yerusalem tahun, ternyata
tabut suci tersebut ada di Aksum – kota bagian utara dari Etiopia. Tabut
tersebut sudah disimpan disana sejak sekitar 3.000 th yang lampau,
sejak kerajaan Salomo. Disimpan di dalam satu tempat rahasia, di dalam
gua dibawah tanah dari gereja “Zion of Mary”.
Gua tersebut dijaga dengan ketat oleh
para imam dari keturunan raja Israel. Tabut tersebut di simpan di dalam
ruangan yang di kelilingi oleh tujuh tembok. Hanya ruangan dari tembok
pertama sampai dengan ke empat bisa digunakan untuk berdoa oleh para
imam disana. Dan untuk ruangan ke lima maupun ke enam hanya boleh
dimasuki oleh para tetua imam saja. Sedangkan yg boleh masuk keruangan
paling dalam atau ruangan ketujuh dimana tabut tersebut disimpan, hanya
seorang imam pilihan saja, yakni yang menjadi penjaga dari tabut suci
tersebut.
Imam penjaga tabut, tidak diperkenankan
keluar dari gua tersebut, bahkan ia hanya diperbolehkan keluar sampai
dengan keruangan ke enam saja, untuk mengambil makanan/ minuman yg
dibawakan oleh imam tetua lainnya. Ia harus tinggal diruangan tersebut
selama hidupnya, bahkan ia harus puasa dan berdoa selama 225 hari dalam
setahun. Apabila ia mati maka ia akan digantikan oleh imam pilihan
lainnya. “ Taabut” dalam Alqur’an berarti “Kode Kerajaan”,kode kerajaan
ini disimpan oleh Nabi Daud AS.
dan diwariskan kepada Nabi Sulaiman AS,
kode kerajaan tsb saat ini sudah berhasil dibuka dengan ditemukannya
fakta baru bahwa “CANDI BOROBUDUR” sebenarnya adalah “TEMPLE OF SOLOMON”
yang banyak menyimpan kode rahasia Kerajaan Sulaiman dan Ratu Saba.
Berikut ini adalah fakta2nya : FAKTA ini menyimpulkan bahwa YAHUDI itu
adalah JAWA atau JEWS, coba tengok situs resmi Israel misalnya di Kantor
Perdana Menteri Israel dan Kantor Kedubes Israel di seluruh dunia
terpampang nama Ibukota Israel : JAVA TEL AVIV / JAWA TEL AVIV, dan
MAHKOTA RABBI YAHUDI yang menjadi imam Sinagog pake gambar RUMAH JOGLO
JAWA.
Dengan demikian apakah Bani Israel merasa
menjadi keturunan Jawa ? Yang disebut Jawa adalah seluruh Etnik
Nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis sebelum dikirim banjir
besar oleh Allah SWT, setelah banjir besar benua ini pecah menjadi
17.000 pulau yang sekarang disebut Indonesia, hanya beberapa etnik yang
masih tersisa, selebihnya menjadi cikal bakal bangsa2 dunia antara lain
bangsa India, Cina (termasuk Jepang), Eropa, Israel, Arab, dan Indian (
silahkan baca hasil penelitian Prof. Santos selama 30 tahun tentang
Benua Atlantis terbitan Gramedia ). Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa
adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila
dikatakan seseorang dikatakan : “ ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq
atau tidak punya sopan santun ”, sebutan jawa ini sejak dulunya dipakai
untuk menyebut keseluruhan wilayah nusantara, penyebutan etnik2
sebagaimana berlaku saat ini adalah hasil taktik politik de vide et
impera para penjajah. Sejak zaman Benua Atlantis, Jawa memang menjadi
pusat peradaban karena dari bukti2 fosil manusia purba di seluruh dunia
sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya ditemukan di Jawa yaitu
Meganthropus Palaeojavanicus (Sangiran), Pithecanthropus
Robustus,Pithecanthropus Erectus (Mojokerto), dan Homosapiens (Solo).
Menurut “ mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa
asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana
salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan
(India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang
mengajarkan “ILMU KEJAWEN”.
Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu
Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur ’an
“Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud
Alqur ’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah
aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq ”. Dalam buku kisah perjalanan
Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan
sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan
“Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing2, di
India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran
Budha”. Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha dan Alqur
’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI
SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. Bukti
lain bahwa Ajaran Budha berasal dari Jawa adalah adanya prasasti yang
ditemukan di Candi2 Budha di Thailand maupun Kamboja yang menyatakan
bahwa candi2 tsb dibangun dengan mendatangkan arsitek dan tukang2 dari
Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa dikenal sebagai bangsa tukang
yang telah berhasil membangun “ CANDI BOROBUDUR” sebagai salah satu
keajaiban dunia.
Ternyata
berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang
dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif
Hidayatullah, bahwa sebenarnya “ CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang
dibangun oleh “ TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan
bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur ’an sebagai “ARSY RATU
SABA”, sejatinya PRINCE OF SABA atau “ RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO”
yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung2 di
Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya
adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman
sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan
Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut
keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang
dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi
Borobudur ). Hasil riset tsb juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut
juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tsb sesuai
dengan ajaran2 LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur ’an. Perlu
diketahui bahwa satu2nya nabi yang termaktub dalam Alqur ’an, yang
menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau
wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan
SU (Sukarno, Suharto dan Susilo) dan meninggalkan negeri bernama SLEMAN
ATAU YERUSALEM di Jawa Tengah. Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dari Nabi
Daud yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi (
menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat
Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi
(membuat keris dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu)
dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di
Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA”,
menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan
indra, saila = raja dan indra = gunung.
Dari fakta ini, bisa saja kita simpulkan bahwa suku2 di Nusantara ini adalah Bani Israel
yang tetap beriman kepada Nabi Musa dan mendiami tanah yang dijanjikan (THE PROMISED OF LAND) yaitu Benua Atlantis yang sekarang disebut Indonesia, sedang Bani Israel yang berdiaspora ke seluruh dunia adalah mereka yang dikutuk oleh Allah karena mendustakan Nabi Musa AS. Adapun Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina sebenarnya Yahudi jadi2an, maksudnya Bani Israel dari suku ke 13 yaitu SUKU KAZAR, hasil kimpoi campur Bani Israel yang berdiaspora dengan penduduk lokal dan saat ini posisinya mayoritas. Klaim atas Yerusalem sebenarnya sebuah kekeliruan yang disengaja, padahal Yerusalem, Temple of Solomon dan Taabut yang mereka [/quotequotecari selama ribuan tahun berada di Tanah Jawa yaitu CANDI BOROBUDUR DAN NEGRI SLEMAN di Yogyakarta.
yang tetap beriman kepada Nabi Musa dan mendiami tanah yang dijanjikan (THE PROMISED OF LAND) yaitu Benua Atlantis yang sekarang disebut Indonesia, sedang Bani Israel yang berdiaspora ke seluruh dunia adalah mereka yang dikutuk oleh Allah karena mendustakan Nabi Musa AS. Adapun Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina sebenarnya Yahudi jadi2an, maksudnya Bani Israel dari suku ke 13 yaitu SUKU KAZAR, hasil kimpoi campur Bani Israel yang berdiaspora dengan penduduk lokal dan saat ini posisinya mayoritas. Klaim atas Yerusalem sebenarnya sebuah kekeliruan yang disengaja, padahal Yerusalem, Temple of Solomon dan Taabut yang mereka [/quotequotecari selama ribuan tahun berada di Tanah Jawa yaitu CANDI BOROBUDUR DAN NEGRI SLEMAN di Yogyakarta.
Dimulai dari Yerusalem, Kota yang mungkin
terlalu suci bagi banyak orang. Di tengahnya terletak sebuah bukit
bernama Gunung Moria, yang kini menjadi situs Dome of the Rock / Qubbah
As-Sakhrah yang luar biasa. Selain Dome of the Rock, dikompleks tersebut
(Al-Haram ash-Sharif) terdapat Masjidil Aqsha. Dari sini, Muhammad
s.a.w dinaikan ke langit (Sidratul Muntaha) dalam peristiwa Mi ’raj.
Jauh Sebelum itu, Yesus/Isa a.s
menyembuhkan orang buta dan sakit di sini, sehingga kaum Kristiani juga
menyebutnya tanah suci. 1000 tahun sebelumnya, King Salomo/Sulaiman a.s
membangun bait aslinya di gunung ini untuk menyimpan benda misterius
yang disebut the Ark of the Covenant / Tabut perjanjian. Di masa itu,
tempat ini adalah pusat dari agama Yahudi. Bagaimana tabut itu sampai
disini dan bagaimana bisa lenyap dari sini? itulah teka-teki yang
mengundang obsesi. Apa yang terjadi pada benda terpenting di perjanjian
lama ini sehingga bisa lenyap begitu saja?
Kisah Tabut itu berawal lebih dari 3000 tahun yang lalu.
Kisah Tabut itu berawal lebih dari 3000 tahun yang lalu.
Seseorang memimpin 2 juta orang ke Gurun
Sinai. Ia butuh campur tangan Ilahi dalam skala yang luar biasa dan ia
akan mendapatkannya. Orang itu adalah Moses/Musa a.s yang memimpin
kaumnya keluar dari perbudakan di Mesir. Tiga bulan mengembara setelah
mukjizat terbelahnya laut merah, Ia membawa orang Israel ke Gunung
Sinai. Tuhan akan melimpahkan hadiah yang belum pernah ada bagi umat
manusia. Dari ratusan hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama semuanya
seolah diturunkan dari suatu tempat. Tapi tidak dengan 10 hukum besar
yang dibawa Musa turun dari Gunung Sinai ini. Ada sepuluh perintah Allah
yang diturunkan kepada Musa di Gunung Sinai, dan perintah-perintah itu
tertulis pada dua loh batu. Musa juga membuat tempat/wadah yang
digunakan untuk menyimpan sepuluh perintah Allah yang disampaikan
kepadanya di Gunung Sinai ,yaitu apa yang kita sebut sebagai Tabut
Perjanjian. Tabut itu dibuat sangat spesifik, berwujud peti kayu dengan
panjang 1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 61 cm. Terbuat dari kayu
keras yang disebut akasia, bagian luar dan dalamnya disepuh dengan emas
murni. Di sudut-sudut tabut harus ada 4 cincin emas, dimana kayu
pengusung yang juga disepuh dengan emas dapat dimasukkan untuk membawa
Tabut tersebut. Tutupnya yang juga disebut sebagai “tumpuan kaki tuhan”
harus juga terbuat dari emas murni, dimana Patung Mailakat bersayap emas
(kerubim) juga diletakkan di ujung-ujung atasnya dan saling berhadapan.
Tabut itu berfungsi sebagai sambungan
langsung bagi Musapada Tuhan. Akan muncul awan cerah diatas tutup emas
diantara kerubim itu saat Tuhan ingin menyampaikan sesuatu pada
hamba-Nya. Tuhan memerintahkan hanya pendeta dari suku Lewi yang bisa
membawanya. Berat tabut itu mungkin beberapa ratus pon, tapi menurut
legenda ia bisa terangkat sendiri walaupun tidak ada seorangpun yang
mengangkatnya. Tidak ada seorangpun, bahkan pendeta Lewi yang boleh
menatapnya. Jadi, mereka selalu menutupinya dengan kain biru dan kulit
binatang. Sejak awal, tabut itu sudah menampakkan sisi berbahaya.
Beberapa hari kemudian, dua keponakan Musa mencoba memberikan
persembahan kepada Tabut itu dan keduanya langsung mati terbakar.
Menurut legenda, kerubim itu memercik tanpa henti, menghanguskan orang
dan benda yang menyentuhnya. Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun
lama-nya selama mereka mengembara dan berperang. Bersama tabut itu,
orang Israel mampu menaklukkan tanah yang dijanjikan. Benda ini
mengandung kekuatan dan kepentingan yang tak terbayangkan.
Menurut cerita dalam Alkitab Yahudi,
tabut itu dibawa di depan pasukan dalam setiap pertempuran, tiap
pertempuran selama penaklukkan orang Israel akan tanah Kanaan. Ia terus
menerus dibawa dalam perang agar musuh dapat terkalahkan dan Tabut itu
akan selalu berada di garis depan. Ada catatan luar biasa bahwa tabut
itu terangkat dari tanah dan terbang menuju kearah musuh sambil
mengeluarkan suara-suara erangan.
Satu orang malang bernama Uza, hanya
berniat menstabilkan Tabut tersebut saat tampak goyah sewaktu diangkat
oleh para pendeta Lewi, dan ia langsung mati terbakar. sesudahnya, Musa
memerintahkan agar dibuatkan kemah/tenda untuk meletakkan Tabut itu.
Bukan untuk melindunginya dari orang, tapi justru sebaliknya. Kemenangan
militer pertama dan paling terkenal dari tabut itu yaitu runtuhnya
tembok kota Yerikho/Jericho. Pendeta Lewi yang bertugas membawa Tabut,
mengangkutnya mengitari kota bertembok itu sekali sehari selama 6 hari.
Di hari ke-7, mereka berkeliling 7 kali dan menyuruh meniup sengkala.
Seketika itu juga tembok kota itu pun
runtuh. 300 tahun kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel dan
dampaknya sangat buruk bagi mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan
kewajiban kurban mereka , Tabut itu tak melindungi mereka dalam perang
melawan orang Filistin. 30 ribu orang tewas dan orang Filistin mengambil
tabut itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin mengembalikannya.
Wabah borok dan tikus merebak akibat Tabut itu.
Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s
), orang Israel bisa mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan
pertahanan terakhir dari pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem yang
dijadikan ibukota. Tuhan menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk
menempatkan tabut tersebut, tapi puteranya Salomo/ Sulaiman a.s yang
sebangunnya.
Karena kasus itu, Gunung Moria menjadi
“titik tertinggi” di dalam kota tersebut. Visi Salomo untuk Bait itu tak
seperti yang pernah dilihat orang. Hanya kayu cedar dan batu terbaik
yang dipakai untuk membuatnya, dan titik tertingginya menjulang hingga
20 lantai. Salomo berhutang besar untuk membangunnya, karenanya ia harus
memberikan 20 desa terdepan untuk kerajaan tetangga. Setelah memeriksa
masih berisi dua buah batu sepuluh perintah Allah yang tersimpan didalam
Tabut, Salomo lalu menempatkannya di tengah-tengah Bait Suci Mahakudus.
Hanya pendeta tinggi saja yang bisa mendekati dan memasuki ruang
penyimpanan tersebut, itupun mereka harus masuk dengan menggunakan
pakaian khusus sambil membakar dupa. Lalu, bagaimana benda penting yang
berisi kehadiran Allah bisa lenyap begitu saja? Sekarang, di manakah
tabut itu berada? itulah teka-teki terbesarnya.
Banyak orang masih mencari tabut tersebut
hingga saat ini, dan itu dimulai dari Bait Suci yang dibangun Salomo
sebagai tempat untuk menyimpan Tabut. Tapi kini, tak ada satupun artifak
atau batu yang menunjukkan di mana tepatnya tabut itu berdiri di Bukit
Bait Suci Yerusalem. Tembok ratapan yang terkenal, mungkin sekarang
merupakan situs suci Yahudi yang berharga. Tembok ini adalah merupakan
sisa-sisa Bait Suci kedua yang dibangun berabad-abad setelah tabut itu
lenyap. Sebagian penyembah di sini menunggu saatnya penghuni Bukit Bait
Suci Dome of the Rock milik Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan
didirikan di tempat tersebut. Inilah salah satu faktor yang menimbulkan
perselisihan hebat tanpa henti antara Israel dan Palestina hingga
sekarang.
Menurut Perjanijian Lama, Tabut itu
ditempatkan disana sekitar 955 SM. Tapi, sekitar tahun 620 SM rujukan
tentang artifak terpenting dalam agama Yahudi ini berhenti. Lenyap
begitu saja dari sejarah. Hanya satu hal saja yang jelas, krisis sebesar
bencara internal maupun eksternal yang bisa mengeluarkan Tabut itu dari
Bait Suci. Krisis pertama yang sesuai dengan hal ini adalah serangan
Fir’aun Mesir bernama Shishak, beberapa puluh tahun setelah Bait itu
dibangun. Sekenario Shishak inilah yang mengilhami petualangan Indiana
Jones di Mesir dalam film Indiana Jones : Raiders of the Lost Ark.
Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa Fir’aun bernama Sheshonq yang
menyerang Israel sekitar tahun 1000 SM, dan membawa banyak harta ke
Tanis. Tentu saja pahlawan kita, Indiana Jones menemukan tabut itu di
sana sambil dikejar-kejar oleh tentara NAZI. Tapi sayang bagi para
penggemar Stephen Spielberg, agaknya jelas Sheshonq tak pernah menguasai
kota Yerusalem. Karena Ia hanya cukup puas dikirimi setumpuk harta dan
upeti agar tidak menyerang Yerusalem.
Apakah yang disebut sebagai harta dan
upeti itu adalah tabut perjanjian? berapa besar kemungkinannya?
Jawabannya sederhana saja, yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela
menyerahkan benda tersucinya. Lebih jauh lagi, rujukan bahwa tabut itu
masih berada di Bait Suci waktu Paskah Yahudi di masa pemerintahan Hosea
sekitar tahun 620 SM. Tapi 30 tahun kemudian, tahun 587 SM, muncul
krisis yang menurut banyak cendekiawan menjelaskan hilangnya tabut
tersebut. Kota dan Bait Sucinya diduduki dan dijarah orang Babilonia
dipimpin oleh raja terkenal Nebukadnezar.
Nampaknya tabut itu dibawa oleh para
tentara Babilonia. Tapi tunggu dulu, orang Babilonia adalah birokrat dan
pencatat yang sangat ahli dan mereka mencatat terperinci segala hal
yang diambil dari Bait Suci. Satu benda yang jelas tak tercatat yaitu
Tabut Perjanjian, benda utama di Bait Suci. Orang Babilonia tak
mencatatkannya
diantara barang-barang jarahan karena benda itu sudah tidak ada disana. Jadi, dimanakah tabut itu?
diantara barang-barang jarahan karena benda itu sudah tidak ada disana. Jadi, dimanakah tabut itu?
Mungkin tak ada seorangpun yang
mengetahui dimana saat ini benda itu berada. Namun, ada harapan kritis
bagi semua yang percaya bahwa Tabut itu masih ada di dunia dan belum
hancur. Mungkin ada seseorang yang cukup cerdik menyelundupakan tabut
itu keluar dari Bait sebelum bahaya menjadi krisis.
sumber bacaan:
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2013/01/17/sejarah-jews-nabi-sulaeman-ratu-boko-jawa-dan-nusantara/
::tidak perlu dianggap sebagai kebenaran::
No comments:
Post a Comment