Cingkrang

Isbal (tidak membuat pakaian menjela/memanjang dibawah mata kaki) adalah sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam sholat dan diluar shalat
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa menyeret-nyeret pakaiannya/menjela dibawah mata kaki maka Allah tidak akan melihatnya dihari kiamat (murka)” lalu berkata Abubakar Shiddiq ra : Wahai Rasulullah.. Pakaianku menjela, berkata Rasulullah saw : “Sungguh engkau berbuat seperti itu bukan karena sombong” (Shahih Bukhari Bab Manaqib).
Berkata AL Hafidh Imam Ibn Hajar mengenai syarah hadits ini : “kesaksian Nabi menafikan makruh perbuatan itu pada Sayyidina Abubakar r.a.” (Fathul Baari bisyarh shahih Bukhari Bab Manaqib).

Jelaslah sudah bahwa perbuatan itu tidak makruh apalagi haram, kecuali jika diperbuat karena sombong.
Dimasa itu bisa dibedakan antara orang kaya dengan orang miskin adalah bisa dilihat dari bajunya, baju para buruh dan fuqara’ pendek hingga bawah lutut diatas matakaki, karena mereka pekerja, tak mau pakaiannya terkena debu saat bekerja,
Dan para orang kaya dan bangsawan memanjangkan jubahnya menjela ketanah, karena mereka selalu berjalan diatas permadani dan kereta, jarang menginjak tanah.
Maka jadilah semacam itu bergengsi, memakai pakaian panjang demi memamerkan kekayaannya, dan itu tak terjadi lagi masa kini, orang kaya dan miskin sama saja, tak bisa dibedakan dengan pakaian yg menjela.

Dengan riwayat shahih Bukhari diatas, tanggapan Rasulullah dalam menanggapi pakaian Abubakar Ash-Shiddiq r.a.: “Kau berbuat itu bukan karena sombong”
Berarti yang dilarang adalah jika karena sombong. Sesuai Ayat Alqur’an: Wa La Tamnsyi Fil Ardhi Maroha, Janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan kesombongan.
Wallahu A’lam

No comments:

Post a Comment