Detiknews - Dibawah Kekuasaan Koalisi Partai Ikhwanul Muslimin dan Salafi, Militer Mesir Sebut Pemerintah Mesir Sebagai Teroris Radikal Penipu!

Kairo, - Mesir kian memanas. Militer Mesir pun menyatakan siap mati dalam membela rakyat negeri itu. Pernyataan ini disampaikan menyusul penolakan Presiden Mohamed Morsi untuk meletakkan jabatannya sesuai tuntutan para demonstran.

"Kami bersumpah demi Tuhan bahwa kami akan mengorbankan darah kami bagi Mesir dan rakyatnya, untuk membela mereka dari setiap teroris, radikal atau penipu," demikian pernyataan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir, SCAF yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah al-Sisi seperti dilansir Press TV, Rabu (3/7/2013).

Sebelumnya pada Senin, 1 Juli waktu setempat, militer Mesir memberikan Morsi ultimatum 48 jam untuk melakukan kompromi dengan oposisi. Ditegaskan militer, jika tak ada tindakan hingga tenggat
waktu berakhir, militer akan mengintervensi dengan melakukan rencana mereka sendiri.

Morsi kemudian menolak ultimatum tersebut dan meminta militer untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang memecah-belah bangsa. Morsi pun menegaskan, dirinya terpilih dalam pemilihan yang adil dan bebas, karenanya dia akan terus melanjutkan kepemimpinannya.

Morsi juga menuding para pendukung rezim terguling Hosni Mubarak mencoba menimbulkan kekacauan dan kekerasan. Morsi pun menegaskan, dirinya siap mengorbankan hidupnya untuk membela legitimasi dirinya.

Sebelumnya pada Minggu, 30 Juni waktu setempat, jutaan demonstran tumpah-ruah ke jalan-jalan di berbagai wilayah Mesir untuk menuntut pengunduran diri Morsi.

Morsi yang terpilih secara demokratis itu dianggap tidak memenuhi janji-janji reformasinya. Pemimpin yang baru menjabat satu tahun itu, juga dituding lebih memprioritaskan kepentingan kelompoknya, Ikhwanul Muslimin. (detiknews)
____________

Partai Keadilan milik Ikhwanul Muslimin adalah PKS-nya Mesir
Partai Salafi/Annoor memiliki basis pendukung Wahabiyah (aliansi saudi)
keduanya sama-sama aliran anti madzhab

No comments:

Post a Comment